Minggu, 19 Mei 2024
Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci | Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkat | Pj Wako Muflihun Buka Taekwondo Cup VII, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Unggul
 
Internasional
Yordania Minta Israel Dihukum Atas Agresi Brutal di Jalur Gaza

Internasional - - Selasa, 28/11/2023 - 10:19:09 WIB

SULUHRIAU- Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Israel harus bertanggung jawab usai menggempur Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza.

Seruan itu muncul saat Safadi berpidato di acara Forum Regional Menteri Luar Negeri Persatuan Mediterania ke-8 di Barcelona, Spanyol, pada 26-27 November.

"Infrastruktur di Gaza benar-benar binasa. Kekerasan keji itu tak bisa diterima dunia," ujar Safadi, dikutip Middle East Monitor, Senin (27/11/2023).

Dia juga mengatakan, "Tak ada toleransi untuk pembunuhan warga sipil di Gaza. Saya minta Israel bertanggung jawab."

Israel, kata dia, tak boleh bertindak sebagai negara yang menginjak-injak hukum.

Lebih lanjut, Safadi menegaskan bahwa Israel harus menghentikan agresi mereka di Gaza. Ia juga menyebut Yordania "tak menerima" ultimatum Israel yang "mengusir warga Palestina dari Gaza."

Di kesempatan itu, dia juga menyerukan penghentian aliran senjata ke Israel.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober imbas peperangannya dengan Hamas.

Selama agresi, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak.

Israel dan Hamas akhirnya menyepakati penerapan gencatan senjata pada pekan lalu yang dimulai selama empat hari sejak Jumat (24/11/2023).

Baru-baru ini, Israel-Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari.

Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved