Senin, 29 April 2024
Kecamatan Marpoyan Damai Raih Penghargaan Terbanyak Tiga Tahun Berturut-turut | Maju Sebagai Calon Bupati Inhil, Julak Aqil Mendaftar ke Demokrat | Dari Diskusi "Publisher Rights" SMSI, Diskominfotik Riau Dukung Jurnalisme Berkualitas | KPU Riau Perkuat Kapasitas Integritas Penyelenggara Menuju Pilkada Demokratis dan Berkualitas | Asah Kemampuan Personil, Polres Kampar Gelar Latihan Menembak | Wakil Ketua DP Partai Gerindra Minta SMSI Jaga Bahasa Indonesia
 
Ekbis
'Pedasnya' Harga Cabe di Pekanbaru Riau, Tembus Rp100 Ribu per Kg

Ekbis - - Senin, 13/11/2023 - 18:56:03 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Harga cabe merah di pasar tradisional Pekanbaru, Riau sungguh 'pedas'.

Sejak beberapa hari terakhir harga cabe merah khususnya cabe merah dari Sumbar dan cabe rawit menembus harga Rp90.000 per kilo gram hingga Rp100.000 per kilo gram.

Cabe merah mislanya, kini masyarakat harus merogoh kocek dalam-dalam, karena harganya mencapai Rp90.000 per kg, sedang cabe rawit mencapai Rp100.000 per kg.

Harga cabe merah sebelumnya Rp55.000 per kg, harga cabe rawit sebelum berkisar Rp50.000 per kg.  

Pedagang kebutuhan pokok di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru, Ani (40) mengaku kenaikan tersebut dikarenakan harga kebutuhan lain naik. Hampir semua kebutuhan naik, temasuk karena pasokan juga kurang, akibat petani yang banyak gagal panen, dampak cuaca.

Melejit naiknya harga beberapa jenis cabai ini bukan hanya di Pekanbaru, terjadi hampir di seluruh pasar tradisional di Riau bahkan sejumlah wilayah di Indonesia.

Catatan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Riau kenaikan harga tercatat hampir pada seluruh jenis cabai, terutama cabai merah dan rawit

Selain di Pasar tradisional Pasar Pagi Arengka, Pasar Dupa dan Pasar kaget juga harga cabe mahal.

"Di Pasar Dupa Pekanbaru, harga cabai merah Bukit Tinggi (Sumbar) naik jadi Rp90 ribu per Kg. Kalau harga cabai rawit bisa Rp100 ribu rupiah per Kg," ucap Halimi, Senin (13/11/2023).

Sementara, Kepala Dinas Perindustrian perdagangan koperasi dan UKM Riau Taufiq OH mengatakan, penyebab naiknya harga cabai saat ini yakni akibat stok yang menurun.

Penurunan stok cabai tersebut juga akibat adanya peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan yang mempengaruhi hasil panen petani.

"Informasi yang kami dapatkan, stok cabai saat ini menurun. Karena ada peralihan musim dari kemarau ke hujan, sehingga berpengaruh kepada hasil panen," katanya.

Selain itu, demikian Taufiq, dibeberapa daerah penghasil yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat saat ini juga sedang memasuki musim tanam. Dengan demikian, maka secara otomatis juga berdampak pada stok yang kurang sehingga harga cabai yang tersedia juga naik.

"Di Sumatera Utara dan Sumatera Barat sedang memasuki masa tanam juga, otomatis stok berkurang dan harga naik," sebutnya.

Namun demikian, pihaknya saat ini juga terus berkoordinasi dengan dinas dari dua provinsi tersebut untuk memastikan bahwa stok cabai di Riau tetap terpenuhi. Karena sebelumnya juga sudah dilakukan kerjasama dengan daerah penghasil tersebut.

"Kami tetap berkoordinasi agar stok cabai di Riau tetap terpenuhi," ujarnya.

Sebagai upaya lain, saat ini pihaknya juga terus menggalakkan gerakan menanam cabai. Gerakan yang sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu untuk dapat memenuhi kebutuhan cabai untuk masing-masing keluarga.

"Kami terus mengajak masyarakat untuk menanam cabai di pekarangan rumah, kalau satu rumah bisa menanam sepuluh pohon saja. Maka kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi," pungkasnya. (src, mcr)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved