Minggu, 28 April 2024
UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji
 
Kesehatan
Evaluasi Audit Kasus Stunting:
Terdapat 850 Kasus Anak Stunting Tersebar di 21 Kecamatan di Kabupaten Kampar

Kesehatan - - Jumat, 23/12/2022 - 13:24:57 WIB

SULUHRIAU, Kampar- Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kampar melakukan Pertemuan Deseminasi dan Evaluasi Audit Kasus Stunting Tahun 2022,  Jum’at (23/12/2022).

Evaluasi Audit Kasus Stunting ini dihadiri Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Edi Afrizal didampingi Tim Pakar Audit Stunting Kabupaten Kampar Dedi Rohyani dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), TP-PKK Kampar, Puskesmas serrta Tamu udangan lainnya.

Deseminasi dan Evaluasi ini kasus ini sasarannya merupakan Ibu Hamil dan keluarga yang memiliki bayi usia dibawah dua tahun (baduta) stunting.

Sekretaris TPPS Kampar Edi Afrizal mengatakan, hasil gerakan audit kasus stunting yang dilakukan oleh TPPS Kecamatan, terdapat 850 anak stunting yang tersebar di 21 Kecamatan dan seluruh Desa yang ada di Kabupaten Kampar.

Maka, saat ini dilaksanakan desiminasi jasil audit kasus stunting lepada seluruh TPPS kecamatan dan desa menjadi program utama dikabupaten Kampar.  

Edi Afrizal menegaskan kepala desa memiliki peran penting dalam menggerakkan kader pembangunan manusia dan tim pendamping keluarga yang ada di tingkat desa.

"Kepala desa yang paling dekat dengan keluarga beresiko Stunting.”ungkapnya.

Ia berharap  kepada TPPS kabupaten untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerah dan dipastikan setiap intervensi yang diperlukan sampai hingga ke tingkat keluarga di kategorikan beresiko stunting dilaksanakan secara konvergensi terpadu dan terukur.

Dalam kesempatan ini, IDAI memberikan bantuan anak stunting berupa susu untuk Desa Tanjung Berulak dan Kuapan yang langsung diterima oleh kepala desa bersangkutan. (kmf)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved