Minggu, 19 Mei 2024
Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci | Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkat | Pj Wako Muflihun Buka Taekwondo Cup VII, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Unggul
 
Sosial Budaya
Sosok Rasuna Said Pahlawan Nasional Asal Sumbar Muncul di Google Doodle Hari Ini

Sosial Budaya - - Rabu, 14/09/2022 - 14:32:30 WIB

SULUHRIAU- Google Doodle pada Rabu (14/9/2022) merayakan ulang tahun ke-112 Hajjah Rangkayo Rasuna Said.

Pahlawan nasional tersebut dikenang sebagai "Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia".

Google melalui keterangan resminya menilai Rasuna Said memiliki suara yang berpengaruh pada isu-isu sosial, terutama hak-hak perempuan. Ia juga merupakan seorang guru dan seorang jurnalis.

Rasuna Said pun diakui sebagai pahlawan nasional Indonesia, menjadikannya wanita kesembilan yang menerima kehormatan tersebut.

Menengok ke belakang, Rasuna lahir di dekat Danau Maninjau di Sumatra Barat pada 14 September 1910.

Pada tahun 1926, Rasuna diundang untuk bergabung dengan Sarikat Rakyat, atau Gerakan Rakyat. Ia lalu bergabung dengan Gerakan Islam pada tahun 1930 yang membawanya untuk menyelenggarakan Persatuan Muslim Indonesia (PERMI) yang kritis terhadap kolonialisme Belanda dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Pada tahun 1931, Rasuna pindah ke Padang untuk meluncurkan divisi perempuan di PERMI. Fokusnya adalah membuka sekolah sastra untuk perempuan di seluruh Sumatra Barat.

Pada tahun 1932, Rasuna ditangkap karena berbicara menentang kekuasaan Belanda. Ribuan orang menghadiri persidangannya di Payakumbuh pada tahun 1932.

Pidato pembelaannya menginspirasi dan diberikan tanpa keraguan. Pada usia 24 tahun, setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1934, Rasuna memulai karier jurnalistiknya dan menulis untuk jurnal perguruan tinggi bernama Raya.

Selama beberapa tahun berikutnya, Rasuna membuka lebih banyak sekolah untuk anak perempuan dan berbicara atas nama kelompok Muslimah yang tak terhitung jumlahnya. Setelah bekerja tanpa lelah untuk menanamkan nasionalisme dan antikolonialisme melalui tulisannya, Rasuna menyaksikan Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada 1945.

Pada tahun 1974, Rasuna dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa-jasanya.

Sumber: Republika.co.id
Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved