Sabtu, 04 Mei 2024
Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi | KPU Riau Siap Hadapi Gugatan PHPU di MK Secara Profesional dan Adil | Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu | Pemkot Gunungsitoli Ramaikan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Pekanbaru
 
Kesehatan
Ratusan Kerbau Milik Warga di Riau Mati Karena Penyakit Ngorok

Kesehatan - - Kamis, 01/09/2022 - 17:36:52 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Sejumlah kerbau milik masyarakat Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau mati akibat terpapar Septicaemia Epizootica (SE) atau biasa disebut penyakit sapi ngorok.

Kondisi tersebur terjadi sejak 16 Agustus 2022 lalu. Hal itu di bemarkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr Faralinda Sari.

"Iya, kita sudah mendapat laporan dari Dinas Peternakan Kampar ada ratusan kerbau mati akibat SE atau bahasa kita disebut penyakit sapi ngorok," kata dr Faralinda Sari, Kamis (1/9/2022).

Faralinda Sari menyampaikan, kerbau tersebut mati disebabkan karena bakteri Pasteurella Multocida Serotype.

"Sebenarnya penyakit ini sudah lama, hanya saja kalau musim hujan panas timbul. Terutama hewan ternak yang stres, dan penyakit ini menular sesama hewan ternak," terangnya.

Faralinda mengatakan, saat ini pihak Dinas Perternakan Kampar sudah turun ke lokasi kerbau mati terpapar SE tersebut. Di mana kerbau yang belum terpapar di wilayah penyebaran sudah ditangani.

"Jadi kendalanya itu kerbau peternak yang mati mendapat vaksin. Karena peternak di sana tidak mau sapinya divaksin. Makanya sekarang petugas kesehatan hewan Kampar saat ini tengah melakukan sosialisasi kepada peternak agar kerbaunya mau divaksin," terangnya.

Ditanya total kerbau yang mati akibat SE, Juru Bicara Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau ini tidak ingat angka pastinya.

"Yang jelas sudah ratusan yang mati. Dan penemuan kasus ini sudah kita sampaikan ke Kementerian Pertanian (Kementan) RI," pungkasnya. (mcr)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved