Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Internasional
Sosok Baradar Calon Pemimpin Afghanistan: Bos Taliban yang Ditakuti, Dijuluki 'Baradar si Jagal'

Internasional - - Sabtu, 04/09/2021 - 15:29:29 WIB
Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri dan petinggi Taliban yang akan memimpin pemerintah baru Afghanistan. (Foto/reuters)
TERKAIT:

SULUHRIAU- Mullah Abdul Ghani Baradar sudah ramai disebut akan menjadi pemimpin di pemerintah baru Afghanistan.

Dia adalah salah satu pendiri dan petinggi Taliban yang ditakuti dan pernah dijuluki "Baradar si Jagal".

Orang-orang dalam kelompok Taliban mengatakan kepada Reuters, Jumat (3/9/2021) bahwa pemerintah baru yang dipimpin Baradar nantinya akan membawahi 25 kementerian dan dewan konsultatif yang terdiri dari 12 cendekiawan Muslim.

Pemerintah baru yang dipimpin Taliban belum diumumkan hampir tiga minggu setelah para milisi mereka menguasai Afghanistan.

Sumber-sumber tersebut mengatakan Baradar, yang saat ini bertanggung jawab atas kantor politik Taliban, akan bergabung dengan Mullah Mohammad Yaqoob, putra almarhum salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan Sher Mohammad Abbas Stanikzai, di posisi senior pemerintah.

Pemimpin agama tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, akan fokus pada masalah agama dan bagaimana memerintah dalam kerangka Islam.

"Semua pemimpin puncak telah tiba di Kabul, di mana persiapan sedang dalam tahap akhir untuk mengumumkan pemerintahan baru," kata seorang pejabat Taliban.

Meskipun awalnya mengeklaim ingin membentuk pemerintahan konsensus, menurut sumber, Taliban sekarang hanya mempertimbangkan satu yang hanya terdiri dari anggota Taliban.

Baradar, yang sejarah brutalnya mendapat julukan "Baradar si Jagal", sudah tiba di Kabul dua minggu lalu untuk memulai pembicaraan tentang pemerintahan baru.

Baradar mengawali gerakan Taliban pada 1994 dengan almarhum pemimpin Mullah Mohammed Omar.

Menurut catatan pfofilnya tahun 2010 di Times of London, Baradar dikenal karena beberapa taktik paling mematikan militan Islam, termasuk menanam alat peledak improvisasi (IED) di sepanjang jalan yang akan dilalui musuh mereka, menyebut IED "bunga".

Dia telah tinggal di Pakistan di mana dia ditangkap pada tahun 2010 tetapi kemudian dibebaskan pada tahun 2018.

Baradar adalah satu-satunya pemimpin Taliban yang masih hidup yang secara pribadi ditunjuk sebagai wakil oleh mendiang komandan Taliban Mullah Mohammed Omar.

Para milisi Taliban, yang menguasai Kabul 15 Agustus, saat ini memerangi pasukan perlawanan di Lembah Panjshir, utara Kabul, yang masih setia kepada pemerintah yang digulingkan.

Sementara itu, setelah penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) yang mematikan dari Kabul awal pekan ini, pemerintahan Joe Biden telah mewanti-wanti Pakistan agar tidak membantu kelompok-kelompok teroris termasuk ISIS-K dan al-Qaeda.

Pakistan, bagaimanapun, telah meremehkan apa arti pemerintahan yang dipimpin Taliban bagi Afghanistan.

Diskusi termasuk dalam email dan kabel diplomatik AS telah diperoleh media. Dalam satu percakapan dengan seorang pejabat Departemen Luar Negeri, Duta Besar Pakistan untuk AS Asad Majeed Khan mempertanyakan laporan bahwa milisi Taliban sedang memburu musuh.

Sumber: Sindonews.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved