Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Nusantara
Tragis!, Siswa Dilarang Ujian karena Belum Bayar Uang Sekolah, Kepsek Terkapar Ditikam Wali Murid

Nusantara - - Rabu, 09/06/2021 - 11:24:16 WIB

SULUHRIAU- Seorang wali murid nekat menikam hingga terkapar kepala sekolah (kepsek) SD Inpres Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (8/6/2021).

Kejadian tragis tersebut berawal dari pelaku yang kesal anaknya dilarang ujian gara-gara uang komite sekolahnya belum lunas. Akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku Didakus Dame (45), warga Nagemi, Desa Ulupulu, korban Adelfina Azi (59), harus dilarikan ke Puskesmas Nangaroro.

Kepala Desa Ulupulu 1 Emilianus Meze mengatakan, peristiwa itu terjadi Selasa (8/6/2021) pagi. Polisi sudah turun tangan ke sekolah dan mencari orangtua yang menikam kepsek.

"Kejadiannya pagi tadi, sekitar jam 8 pagi di sekolah. Korban sudah dibawa ke Puskesmas Nangaroro," ujar Emilianuss

Sementara itu, Kanit Intel Polsek Nangaroro Aipda Yohanes Bhara mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan mengenai penikaman tersebut. Polisi sudah ke lokasi kejadian dan menangkap pelaku di rumahnya yang tidak jauh dari sekolah.

“Iya benar, ini kami sedang berada di TKP untuk amankan pelaku dan melaksanakan olah TKP,†kata Aipda Jimi.

Menurut Aipda Jimi, berdasarkan keterangan sementara, kejadian itu bermula saat anak pelaku dilarang oleh pihak sekolah untuk mengikuti ujian. Penyebabnya, siswa belum melunasi uang Komite Sekolah.

"Ini berkaitan dengan pengusiran anak tersangka untuk tidak ikut ujian sekolah oleh korban (guru). Sebab, korban belum melunasi uang Komite Sekolah Rp1,7 juta," katanya.

Saat ini, kepsek korban penikaman masih dirawat intensif di Puskesmas Nangaroro. Polres Nagekeo juga masih menangani kasus penganiayaan tersebut. [okz]

Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved