Sabtu, 18 Mei 2024
Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkar | Pj Wako Muflihun Buka Taekwondo Cup VII, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Unggul | Beredar Video Seekor Harimau Mati Tertabrak di Tol Permai, HK Pastikan Hoax | Ribuan Warga Ikuti Gotong Royong "Gerakan Cinta Pekanbaru", Pj Wako: Ini Perlu Rutin Dilakukan | Tim Yustisi Kampar Hentikan Pembangunan PKS di Desa Kuapan-Tambang
 
Nasional
Polri Periksa Pejabat BPJS Kesehatan Usut Bocornya 279 Juta Data WNI

Nasional - - Senin, 24/05/2021 - 21:38:26 WIB

SULUHRIAU - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan klarifikasi terhadap pejabat BPJS Kesehatan di bidang operasional terkait dengan kasus dugaan bocornya data 279 juta Warga Negara Indonesia (WNI).

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, segala kemungkinan masih bakal didalami oleh penyidik terkait dengan hal itu. Sebab itu, menjadi salah satu alasan kepolisian melakukan klarifikasi kepada pihak BPJS Kesehatan.

"Nanti dilihat, ada kemungkinan itu akan dilihat nanti oleh penyidik yang penting penyidik mendapat informasi dulu informasi ini dari bahan-bahan yang didapat klarifikasi pada hari ini. Tentunya perkembangan nanti penyidik akan menginformasikan kepada khalayak," kata Rusdi dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/5/2021).

Namun, Rusdi mengaku belum bisa menjelaskan lebih dalam ataupun detail terkait dengan proses klarifikasi salah satu pejabat BPJS Kesehatan yang identitasnya dirahasiakan itu. Yang pasti, kata Rusdi, pihaknya ingin mendalami bagaimana proses teknologi informasi yang berlaku di BPJS Kesehatan.

"Nah, setelah mendapatkan informasi itu tentunya penyidik akan mempersiapkan langkah lanjutan untuk menuntaskan kasus tersebut," ujar Rusdi.

Di sisi lain, Polri menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mendalami dugaan bocornya data 279 juta WNI di BPJS Kesehatan.

"Yang pertama Dit Siber Bareskrim telah melakukan instansi terkait. Di antaranya dengan BSSN dalam rangka pendalaman terhadap kasus ini," ucap Rusdi.

Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga telah bocor dan dijual di forum online, termasuk data orang yang telah meninggal dunia.

Informasi ini berdasarkan sebuah cuitan dari akun Twitter @ndagels dan @nuicemedia yang pertama kali mengungkap kebocoran data tersebut. Data bocor itu meliputi informasi yang cukup lengkap dari para penduduk Indonesia.

Adapun informasi pribadi yang bocor meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama, alamat, nomor telepon, dan bahkan jumlah gaji juga termasuk di dalamnya.

Sejauh ini belum diketahui data bocor ini berasal dari instansi mana. Namun, berdasarkan unggahan yang bagikan @nuicemedia, dugaan menyebutkan data yang bocor tersebut dari BPJS Kesehatan.

Untuk membuktikan kebenaran data dari 279 juta, si pengunggah data bahkan memberikan sampel berisi 1 juta data penduduk Indonesia. Sampel tersebut diunggah ke laman berbagi file bayfiles, anonfiles, dan mega.

Sumber: okezone.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved