Senin, 29 April 2024
KPU Riau Perkuat Kapasitas Integritas Penyelenggara Menuju Pilkada Demokratis dan Berkualitas | Asah Kemampuan Personil, Polres Kampar Gelar Latihan Menembak | Wakil Ketua DP Partai Gerindra Minta SMSI Jaga Bahasa Indonesia | Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024
 
Nusantara
Cekik Ibu, Pria Ini Dipukuli Adik Kandungnya hingga Tewas

Nusantara - - Kamis, 11/03/2021 - 18:49:32 WIB

SULUHRIAU - Ambronsus Nababan (34), tewas dihabisi adik kandungnya Swandi Nababan (18), Rabu 10 Maret 2021, sekitar pukul 18.30 WIB, di Dusun Pangaloan, Desa Paniaran, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara.

Kepala Kepolisian Resort Taput, AKBP Muhammad Saleh SIK menerangkan, Ambronsus Nababan dihabisi adik kandungnya dengan menggunakan kayu yang diambil dari samping rumahnya. Kemudian, memukul korban di bagian kepala sebanyak enam kali hingga tewas di tempat kejadian.

"Dari hasil pemeriksaan yang kita peroleh dari saksi maupun tersangka, kejadian berawal saat itu korban mendatangi ibunya Fine Tampubolon (61), ke rumahnya dengan marah-marah tanpa sebab. Waktu itu, di rumah sedang berada tersangka dan juga salah satu abang kandung tersangka, yakni Suheri Nababan (22)," jelas AKBP Muhammad Saleh kepada Okezone, Kamis (11/3/2021).

AKBP Muhammad Saleh mengatakan, korban tidak peduli dengan dua orang adiknya dan langsung mencekik leher ibunya dan hendak menusuk pakai gunting yang sudah dipersiapkan.

Melihat hal tersebut, sebut AKBP Muhammad Saleh, Suheri Nababan menangkap korban dan melarang serta mengevakuasi ibunya keluar rumah.

Namun, korban masih berusaha untuk mengejar ibunya, sehingga tersangka Swandi Nababan tidak terima dan langsung mengambil kayu dari samping rumahnya dan memukul kepala korban sebanyak enam kali hingga korban terkapar dan tewas di tempat.

"Setelah korban tewas di tempat, tersangka langsung menyerahkan diri ke Polsek Siborongborong Taput. Korban, tersangka dan saksi Suheri Nababan adalah abang beradik kandung. Ibunya Fine Tampubolon dan ayah Arli Nababan (63). Namun saat kejadian, ayahnya tidak berada di rumah karena masih di kebun," ujar AKBP Muhammad Saleh.

Dari keterangan yang diperoleh dari saksi-saksi yang lain, tutur AKBP Muhammad Saleh, bahwa korban memang selama ini jahat kepada orangtuanya dan bahkan sering mengancam-ancam dan memarahi orangtuanya.

Rumah korban dengan ibunya berdekatan dan korban sudah menikah dan memilik dua anak. Sedangkan tersangka dan abangnya Suheri Nababan masih satu rumah dengan orangtuanya, karena masih lajang.

"Kita sudah melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti serta membawa korban ke RSUD Tarautung Taput untuk dilakukan visum. Sedangkan tersangka sudah kita amankan di Polsek Siborongborong guna kepentingan penyidikan," pungkas AKBP Muhammad Saleh.

Polres Taput mengevakuasi korban ke RSUD Tarutung Taput, guna dilakukan visum. (okz jan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved