Minggu, 19 Mei 2024
Miliki Narkoba, Pria Gondrong Warga Desa Penghidupan takk Berkutik Ditangkap Dicokok Polisi | Kabar Duka, Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Prof Salim Said Meninggal Dunia | Terungkap, Wanita Diduga Lesbi Pelaku Penikaman Milik Group LGBT Sejak SMA | Sempat Tertunda, Jemaah Haji Atas Nama Atun Jaali Genggam Akhirnya Berangkat Hari Ini ke Tanah Suci | Debit Air PLTA Koto Panjang Tinggi, Pj Bupati Kampar Himbau Masyarakat Selalu Waspada Banjir | Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkat
 
Internasional
Dokumen Rahasia Bank Bocor, Begini Cara Korea Utara Cuci Uang di AS

Internasional - - Senin, 21/09/2020 - 09:02:37 WIB

SULUHRIAU- Transfer kawat dari perusahaan yang terkait dengan Korea Utara dengan kepemilikan buram kadang-kadang datang dalam waktu singkat, hanya beberapa hari atau jam, dan jumlah yang ditransfer sangat besar dan tanpa alasan komersial yang jelas.

Graham Barrow, pakar anti pencucian uang yang berbasis di London, mengatakan jenis transaksi ini adalah bendera merah, dan semua merupakan ciri khas dari upaya untuk menyembunyikan asal usul uang tunai ilegal.

Kumpulan dokumen bank rahasia ini beri gambaran yang langka tentang bagaimana Korea Utara dan pemain nakal memindahkan uang melintasi perbatasan meskipun ada sanksi internasional yang dirancang memblokir akses Pyongyang ke sistem keuangan global.

Pencucian uang oleh organisasi yang terkait Korea Utara diperkirakan berjumlah lebih dari US$174,8 juta selama beberapa tahun. Transaksi tersebut melalui bank-bank AS, termasuk JPMorgan dan Bank of New York Mellon.

“Secara keseluruhan, Anda benar-benar memiliki apa yang sejujurnya, tampak seperti serangan bersama oleh Korea Utara untuk mengakses sistem keuangan AS dalam jangka waktu yang lama melalui berbagai jalan berbeda dengan cara yang cukup canggih,” kata mantan pejabat di Departemen Keuangan yang menangani sanksi Korea Utara, Eric Lorber.

Adapun dokumen yang bocor adalah bagian dari File FinCEN, sebuah proyek kolaborasi dengan gabungan Jurnalis Investigasi Internasional, BuzzFeed News, NBC News, dan lebih dari 400 jurnalis di seluruh dunia.

Kolaborasi ini memeriksa cache dari laporan rahasia aktivitas mencurigakan yang diajukan oleh bank ke Departemen Keuangan. Lalu, jaringan penegakan kejahatan keuangan, yang dikenal sebagai FinCEN, serta dokumen investigasi lainnya yang bocor diperoleh oleh BuzzFeed demikian dilansir viva.co.id. (vvc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved