Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Metropolis
Massa AMP Sorot Pengangkatan Mantan Napi Jadi Pejabat Pemprov Riau

Metropolis - - Jumat, 18/09/2020 - 18:31:40 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Sekitar seratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda se-Riau (AMP), melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru umat (18/9/2020).

Massa yang dominan memakai pakaian hitam itu, menyoroti soal pengangkatan salah seorang pejabat Pemrov Riau berinisial ISL merupakan mantan nara pidana (napi).

"Pelantikan dan pengangkatan itu dinilai sarat muatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme," kata orator Riski saat mengelar aksi.

Mereka menudinng pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution telah memperjualbelikan jabatan. Telah melantik seorang mantan napi, tidak pantas memimpin Riau lagi," tambah koordinator aksi, Doli dalam orasinya.

Dari pernyataan sikap dibagikan kepada media, ISL ini katanya nara pidana beberapa waktu lalu. 

“Pengangkatan ISL ini bertentangan dengan Undang-undang Nomor 4 tahun 2014 tentang ASN,” kata pendemo dalam aksinya.

Massa mendesak Gubernur Riau, Syamsuar bertanggung jawab atas hal ini. Mereka itu juga meminta agar Gubri mengkonfimasi langsung kepada masyarakat Riau.

”Kami menilai bahwa masih banyak putra daerah Riau yang lebih kompeten dan bebas dari tindak pidana,” lanjut massa yang membawa spandul bertuliskan nama ISL.

Massa aksi menilai Pemprov Riau lepas tangan dan tidak bertangung jawab kebijakan itu. Kritika itu juga ditujukan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Tidak hanya itu, mereka juga meminta ketegasan Gubernur selaku pejabat pembina kepegawaian untuk memberhentikan ISL.

”Kami menilai praktik pengangkatan tersebut terindikasi adanya dugaan Korupsi Kolusi dan Nepotisme,” tegas mereka.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Kendati beberapa kali terdengar suara letusan yang dari benda semacam flare atau kembang api yang dibakar. Namun, aksi hingga bubar berjalan lancar.

Setelah dari kantor Gubernur Riau, massa menggelar aksi demo di kantor Kejati Riau. (nan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved