Selasa, 07 Mei 2024
Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai | Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran
 
Sosial Budaya
Pemrov Riau Belum akan Beri Insentif Sektor Pariwisata

Sosial Budaya - - Selasa, 03/03/2020 - 20:08:12 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Pemrpv Riau belum berniat untuk memberikan insentif untuk sektor pariwisata pasca merebaknya virus corona.

Hal itu dikatakan Kadis Pariwisata Riau, Raja Yoserizal. Pihaknya tidak akan memberikan insentif untuk sektor pariwisata di provinsi Riau, pasalnya sektor pariwisata diharapkan bisa berkontribusi lebih besar untuk pendapatan asli daerah (PAD).

Dalam rangka menggaet wisatawan, Provinsi Riau telah memiliki enam KPPN (kawasan pengembangan pariwisata nasional) yaitu KPPN Muara Takus, KPPN Pekanbaru Kota, KPPN Pulau Jemur, KPPN Bono, KPPN Siak Sri Indra Pura, KPPN Bukit Tiga Puluh dan satu KSPN (kawasan strategis pariwisata nasional) yaitu Pulau Rupat.

"Mengingat penyebaran virus corona yang masif di dunia, pemerintah pun bakal menggelontorkan Rp298 miliar untuk menarik wisatawan mancanegara ke KSPN," katanya.

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya memacu tingkat kunjungan wisatawan dalam negeri ke obyek wisata nasional.

Yoserizal mengungkapkan, bahwa pihaknya bakal terus memperjuangkan beberapa peninggalan sejarah di riau untuk masuk ke dalam daftar warisan dunia (world heritage) di unesco (united nations educational, scientific and cultural organization) supaya dapat menarik minat wisatawan.

Saat ini, warisan bumi melayu yang sudah masuk ke dalam tentative list warisan dunia dari unesco yaitu istana siak sri indrapura dan candi muara takus.
sektor pariwisata yang berbasis budaya ini disebut bakal menjadi substitusi dan bahkan dapat menggantikan kontribusi sektor minyak dan gas (migas) untuk menopang perekonomian Provinsi Riau. [slt]







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved