Sabtu, 04 Mei 2024
Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi | KPU Riau Siap Hadapi Gugatan PHPU di MK Secara Profesional dan Adil | Pj Ketua TP PKK Provinsi Riau Bersama ASPEKUR Bagikan 1.000 Paket Makanan Sehat+Susu | Pemkot Gunungsitoli Ramaikan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Pekanbaru
 
Pendidikan
Akibat Libur Asap, Materi Pelajaran Terancam tak Tercapai?, Abdul Jamal: Kita Sudah Siapkan Skema

Pendidikan - - Senin, 16/09/2019 - 12:30:21 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Dinas Pendidikan (disdik) Pekanbaru tengah mencari solusi bagaimana siswa yang libur akibat asap tidak terlalu banyak ketinggalan materi pelajaran.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, H Abdu Jamal, MPd, Senin (16/9/2019).

Dikatakan, sejumlah skema solusi dilakukan pihak Disdik untuk mensiasati mengejar ketertinggalan materi pelajaran.

Solusi itu antara lain; pihak kepala sekolah dan guru menyepakati strategi pembelajaran yang tepat untuk mrngenjar ketertinggalan tersebut dengan menyesuaikan kondisi sekolah masing-masing. 

Kepsek dan guru mengananalisis KI/KD indikator yang belum diajarkan selama libur berslangsung.

Kemudian kata Abdul Jamal, sekolah mneyediakan pendalaman pembelajaran yang esessial dalam bentuk modul. Bagi sekolah yang memiliki eleanrning amenggunakan google clas room, web sekolah, WA kelas atau apapun yang mebunjang proses belajar secara mobile dan penugasannya, dalam bentuk lembar kerja (LK), yang diberikan penilaian per mata pelajaran.

Bentuk tugas yang diberikan boleh dalam bentuk proyek dan pruduk, sehingga nilai yang diperoleh peserta didik dijadikan protopolio, sebagai dasar penilain untuk tengah semester.

Pendidik dan tenaga pendidikan tetap hadir seperti biasa sesai dengan kerja berlaku.

Selanjutnya kata Jamal, kalender pendidikan dilakukan revisi dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. "Skema ini kita sampaikan ke pihak sekolah," katanya.

Kurangi Jam Belajar

Saat ditanya, berapa libur baru dikatakan akan merugikan siswa dalam mencapai materi pelajaran? Abdul Jamal mengatakan, kalau seminggu saja libur di luar kalender pendidikan, itu sudah dikatakan mengganggu," katanya.

Sebab itu, jika asap ini sudah berkurang sedikit dari awal libur lalu, maka Disdik katanya mengambil kebijakan, antara lain untuk siswa kelas IV, V dan VI SD dan SMP akan tetap sekolah. Namun, mungkin jam masuk sedikikit diundur dari biasanya dan pulang dipercepat. Namun, untuk PUAD, TK dan SD kelas III ke bawah,  dipertimbangkan untuk libur.

"Mudah-mudahan kabut asap ini berakhir, hujan turun, sehingga udara membaik, siswa belajar kembali," ujar Abdul Jamal yang sangat rugi dunia pendidikan jika libur-libur terus.

Seperti diketahui, sekolah di Pekanbaru sejak awal pekan lalu sudah diliburkan, karena kondisi kabut Asap yang berdasarkan pantau ISPU pada jumat sore pekan lalu  berada di angka 118 dan kualitas udara masih tidak sehat.

Dari laporan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan melalui Kepala Labor, kondisi cuaca hari ini jam 15.00 WIB untuk PM10 naik dari 111 menjadi 118. Kondisi udara  sangat tidak sehat karena kabur asap. [chr]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved