Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Ekbis
Pengelolaan Blok Rokan akan Berakhir, Chevron Komit Tinggalkan Aset

Ekbis - - Minggu, 08/09/2019 - 07:23:56 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Pengelolaan blok Rokan di Riau oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang sudah beroperasi mengelola selama 95 tahun, pihak Chevron berkomitmen meninggalkan aset yang bernilai tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia.

Hal itu disampaikan Senior Vice President Coorporate Affair PT CPI Wahyu Budiartodi saat mempresentasikan rekam jejak PT CPI selama mengelola Blok Rokan sejak 1924. Chevron menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin dikenal sebagai perusahaan yang hanya membanggakan secara tersohor tetapi lebih dari itu.

Diakui, selama ini sudah banyak pendapatan yang diberikan untuk negara, tidak hanya soal fisik, PT CPI berharap pengembangan manusia yang merupakan aset bernilai tinggi juga diharapkan bisa membekas dalam hal kemampuan dan integritas.

Sebab, sejak beroperasi di Riau sangat banyak "humancapital" dikembangkan, baik yang bekerja di PT CPI maupun yang sebagai rekan kerja, kemudian tidak sedikit pula pihak yang terkoneksi dan menjadi besar dengan memulai bisnis dengan PT CPI, pihak yang mengambil manfaat dari Chevron dan menjadi besar merupakan sesuatu yang membahagiakan.

Dikatakan, CPI dalam beroperasi tidak hanya menghasilkan miliaran barel minyak, tetapi juga memberikan sumbangsih teknologi yakni Enhanced Oil Recovery (EOR).

Seperti lapangan Minas diterapkan injeksi air hingga mampu menghasilkan 4 miliar barel minyak pada 1990-an.

Pada lapangan Duri juga dikembangkan sistem injeksi uap untuk mengangkat minyak yang agak kental di daerah tersebut. hingga akhirnya setelah tahun 2010 produksi di sumatera secara kamulatif sudah mencapai 12 miliar barel.

Dalam rangka akan berakhirnya masa kontrak kerja, kata  Wahyu Budiarto, pihaknya berharap meningkalkan kesan positif pasca mengelola Blok Rokan dengan menyukseskan transisi ke PT Pertamina (Persero). [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved