Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Pendidikan
Hari Ini, Koran Bahasa Melayu Tertua Utusan Malaysia Resmi Tutup

Pendidikan - - Rabu, 21/08/2019 - 10:45:52 WIB

SULUHRIAU- Surat kabar berbahasa Melayu tertua, Utusan Malaysia, resmi berhenti beroperasi pada Rabu hari ini, 21 Agustus 2019.

Surat kabar tersebut terpaksa tutup lantaran mengalami kesulitan keuangan.

Semua publikasi di bawah Utusan Group, yakni Utusan Malaysia, Mingguan Malaysia, Kosmo! dan Kosmo! Ahad, akan menghentikan semua publikasi, baik cetak maupun online.

Dilansir dari VIVAnews, Selasa, (20/8/2019), Utusan Malaysia terbit pertama kali sebagai Utusan Melayu pada 1939 di Singapura.

Didirikan oleh Yusof Ishak, tokoh keturunan Minangkabau yang juga Presiden Singapura pertama, dan Abdul Rahim Kajai, yang dikenal sebagai Bapak Jurnalisme Melayu.

Kantor tersebut lalu dipindahkan ke Kuala Lumpur pada 1959. Versi Utusan Melayu yang diromanisasi, Utusan Malaysia, pertama kali cetak pada 1 September 1967.

Ketua Serikat Wartawan Nasional Utusan Malaysia (NUH), Taufek Razak, mengatakan bahwa Ketua Eksekutif Abd Aziz Sheikh Fadzir mengakui kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan tersebut.

Kabar ini disampaikan dalam pertemuan antara perwakilan staf dan personel Departemen Sumber Daya Manusia pada Senin, 19 Agustus 2019.
"Kami diberi tahu bahwa perusahaan tidak memiliki uang lagi untuk membayar staf atau mengoperasikan bisnis lebih lama," kata Taufek.

Keputusan itu dibuat oleh dewan direksi pada pertemuan sebelumnya, dan sumber mengatakan bahwa penutupan akan diselesaikan setelah grup tersebut keluar dari Bursa Efek Malaysia.

Utusan Group belum membayar gaji stafnya sejak Juni lalu. Bahkan sebelum ini, perusahaan telah berulang kali menunda pembayaran gaji.

Gaji untuk staf eksekutif juga ditunda selama dua bulan, di mana pembayaran parsial terakhir sebesar RM2.000 (Rp6,8 juta) dibayarkan pada Juni.

Meskipun Utusan Group telah memulai skema pemisahan sukarela (VSS) yang melihat stafnya memotong dari 1.400 menjadi 823 orang, tetapi bahkan pembayaran VSS telah ditunda.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved