Minggu, 28 April 2024
Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar
 
Ekbis
Produksi Terus Menurun, Blok Rokan Tidak Lagi Blok Minyak Raksasa RI

Ekbis - - Selasa, 25/06/2019 - 21:14:33 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Produksi minyak di Blok Rokan tercatat terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Posisinya tidak lagi jadi blok minyak dengan produksi terbesar Indonesia.

Bahkan tahun 2018, produksi minyak terbesar sudah diambil alih Blok Cepu yang menjadi andalan baru RI.

Berdasar data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), diperkirakan di akhir tahun blok minyak yang terletak di riau ini hanya mampu memproduksi di bawah 200 ribu barel per hari, tepatnya hanya 179 ribu barel dalam sehari.

Kepala badan pusat statisk (BPS) Aden gultom menjelaskan, data BPS juga menunjukan produk rokan sduah jauh merosot, meski produksi bisa digenjot di tengah tahun, rata-rata produksi Blok Rokan per Juli 2018 210,7 ribu barel per hari.

Sementara perkiraan rata-rata produksi setahun hanya 203 ribu barel sehari.

Blok yang dioperasikan PT Chevron tersebut tidak menunjukkan, performa optimalnya, dibandingkan dengan produksi 2016 misalnya bisa sentuh 251 ribu barel sehari.

Produksi minyak mulai tahun ini, pemerintah beralih ke blok cepu yang dioperasikan Exxon yang kini bisa menyalip Chevron.

Data SKK Migas menunjukkan, tahun 2019 Blok cepu bisa menyumbang 212 ribu barel dalam sehari, jauh di atas rokan yang cuma bisa kontribusi 180 ribu barel.

Penurunan Blok Rokan wajar terjadi sebab chevron dulunya bisa sampai 1,1 juta dan sekarang tinggal 220 ribu barel, salah satu penyebabnya adalah sumur sudah tua. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved