Senin, 06 Mei 2024
Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang | Cabuli Anak di Bawah Umur, Pria Berambut Pirang Diringkus Polsek Siak Hulu
 
Sosial Budaya
Menhan Sebut 3% Anggota TNI Terpapar Radikalisme, Begini Kata Moeldoko

Sosial Budaya - - Kamis, 20/06/2019 - 19:06:10 WIB

SULUHRIAU- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko akan mengkonfirmasi Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu soal adanya 3 persen anggota TNI yang terpapar radikalisme.

Jika anggota TNI tersebut tidak dapat diperbaiki, maka akan ditindak tegas.

"Perlu kita lihat lagi adalah sudah sejauh mana itu. Nanti kita dalamin. Tapi pada dasarnya di TNI tegas. Kalau indikasinya sudah tidak bisa diperbaiki ya (dipecat), buang ke laut kan begitu," kata Moeldoko saat ditemui di Kantor Staf Kepresidenan, Jalan Veteran III, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Namun Moeldoko memastikan akan mengkonfirmasi dulu ke Menhan Ryamizard apa dasarnya sehingga menyatakan 3 persen anggota TNI terpapar radikalisme.

"Saya akan konfirmasi dulu kepada beliau dasarnya apa, riset atau survei, dari mana? Biar clear nantinya seperti apa," ujarnya.

Menurutnya, jumlah 3 persen dari anggota TNI cukup banyak. Karena itu Moeldoko ingin mengetahui penyebabnya.

"Iya cukup banyak, makanya kita ingin tahu apa (sebabnya)," tuturnya.

Mantan Panglima TNI ini juga mengatakan jika di TNI selalu ada pemantauan langsung dari komandan kepada setiap anggotanya.

"Di TNI itu ada yang namanya shanti dharma, itu biasanya ada jam komandan setiap saat. Setiap saat itu ada jam komandan," imbuhnya.

Menhan Ryamizard Ryacudu sebelumnya menyebut ada sekitar 3 persen prajurit TNI yang terpapar radikalisme dan tak setuju Pancasila sebagai ideologi negara. Ryamizard mengingatkan tiap prajurit yang masih aktif maupun purnawirawan untuk menepati sumpah prajurit.

"Ini ada TNI, purnawirawan juga, kita mengimbau supaya menepati sumpahnya, sumpah prajurit itu setia kepada Negara Kesatuan Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Itu kan sumpah. Kemudian janjinya dalam sapta marga patriot Indonesia membela negara yang bertanggung jawab dan tidak menyerah. Kita harapkan mereka kembali," kata Ryamizard di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (19/6).

Soal 3 persen prajurit TNI terpapar radikalisme, Ryamizard mengatakan angka tersebut didapatnya setelah berkeliling Indonesia. Dia mengatakan jumlah 3 persen itu termasuk juga purnawirawan.   

Sumber: detik.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved