Rabu, 08 Mei 2024
Mertua Temukan Menantu Tergantung Sudah tak Bernyawa di Kamarnya | Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru | Terlibat Peredaran Sabu, Tiga Orang Pria di Bangkinang Diringkus Polisi | PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 dari Pemprov Riau | Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa
 
Sosial Budaya
Di Sidang MK, Pakar IT Hermansyah Soroti Kelemahan Situng KPU

Sosial Budaya - - Rabu, 19/06/2019 - 18:12:11 WIB

SULUHRIAU- Saksi ketiga kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni ahli IT Hermansyah dihadirkan dalam sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi.

Hermansyah sebagai ahli IT ternyata adalah orang yang pernah mendapat penusukan di jalan tol pada 2017 lalu.

Hal itu juga terungkap setelah anggota tim hukum Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah menanyakan kejadian itu. "Ya saya pernah ditusuk-tusuk di tol, tahun 2017," jawab Hermansyah.

Peristiwa itu terjadi saat Hermansyah sedang mengendarai mobil di jalanan di Jakarta Timur. Mobilnya kemudian diberhentikan dan lalu dia ditusuk-tusuk di sekujur tubuhnya. Namun, ia mengaku tak mengetahui pelaku. "Saya enggak tahu pelakunya siapa," ujar Hermansyah.

Sementara, dari tim hukum Komisi Pemilihan Umum juga menanyakan soal kejadian itu kepada Hermansyah. Ahli dari ITB ini ditanyakan apakah kejadian itu ada hubungannya dengan Pemilu 2019 ini. "Tidak," jawab Hermansyah singkat.

Hermansyah mengungkapkan saat ini dirinya tidak termasuk dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Dia hanya mengakui dekat dengan Anggota Dewan Pengarah BPN sekaligus Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, sebagai narasumber Fadli di bidang IT.

"Dari KPU pusat, banyak sekali kelemahan dari sisi pelaporan. Saya sendiri membaca mendapatkan informasi sekitar 73 ribu kesalahan di sisi input dilaporkan ke Bawaslu dan sebagainya, itu yang saya baca," kata Hermansyah.

Hermansyah menambahkan kelemahan input paling mendasar dalam situng KPU. Mestinya dengan perkembangan teknologi sekarang, cara input dengan tanpa C1 tak perlu terjadi lagi. "Ya kalau dengan teknologi yang kita miliki sekarang. Menurut saya itu harusnya tidak terjadi lagi lambat atau kesalahan," tuturnya.

Sumber: viva.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved