Selasa, 07 Mei 2024
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru | Terlibat Peredaran Sabu, Tiga Orang Pria di Bangkinang Diringkus Polisi | PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 dari Pemprov Riau | Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai
 
Sosial Budaya
Eks Panglima GAM Klarifikasi Referendum, Moeldoko: Jangan Emosi

Sosial Budaya - - Rabu, 12/06/2019 - 17:18:57 WIB

SULUHRIAU- Eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf mengklarifikasi soal ajakan referendum bagi rakyat Aceh dan mengaku ajakan mengikuti jejak Timor Timur dilakukannya secara spontan.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta Muzakir tidak terbawa emosi sebelum mengeluarkan pendapat.

"Saya pikir jangan mengembangkan sikap emosi untuk kepentingan eksistensi sebuah negara, ini nggak bener. Jangan karena Pemilu terus kalah, emosi, mengatakan sesuatu," ujar Moeldoko di gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).

Saat memberikan klarifikasi, Muzakir menegaskan Aceh tetap pro-NKRI. Pendapat NKRI harga mati diaminkan oleh Moeldoko.

"Makannya saya katakan, sepanjang itu hanya wacana akademik, ya biarin aja. Toh akhirnya nanti akan hilang sendirinya. Karena masyarakat Indonesia semuanya sudah bersepakat NKRI harga mati," sebut Moeldoko.

Sebelumnya, Muzakir atau Mualem memberikan klarifikasi dalam video berdurasi 1 menit 16 detik. Ia berharap butir-butir perdamaian yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan ke depan. Selain itu, Mualem berharap Aceh lebih maju.

Berikut ini klarifikasi lengkap Muzakir Manaf:

Saya Muzakir Manaf selaku Ketua PA dan KPA menyatakan sebagai berikut:
1. Bahwa menyatakan saya tentang referendum tidak... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) rakyat Aceh saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro.
2. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI.
3. Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
4. Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved