Selasa, 07 Mei 2024
Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai | Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran
 
Daerah
Rapat Lintas Sektoral, Pemkab Natuna Bahas Penanggulangan Karhutla

Daerah - - Kamis, 25/04/2019 - 21:41:51 WIB

SULUHRIAU, Natuna- Pemerintah Kabupaten Natuna mengadakan pertemuan rapat lintas sektoral membahas penangulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Ini dilakukan setelah menjadi sorotan Pemerintah Pusat dengan terdeteksinya 41 titik panas di wilayah Natuna.

Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Natuna, Wan Siswandi bersama Dandim 0318/Natuna, Letkol Czi Ferry Kriswardana. Mereka, membahas tentang adanya keterangan laporan BMKG Pusat tentang terdeteksi 41 titik panas di Natuna dan banyaknya lahan masyarakat terbakar.

Meningkatnya jumlah lahan terbakar saat musim kemarau berkepanjangan di Kabupaten Natuna, Kepri menjadi atensi besar bagi Pemerintah Daerah dan pihak FKPD. "Dengan adanya dukungan dari pihak TNI/Polri dan instansi terkait seperti Dinas Damkar, BMKG Natuna, Basarnas dan peran aktif masyarakat dalam mengawasi kebakaran diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ini," kata Wan Siswandi, saat membuka rapat.

Sementara Dandim 0318/Natuna, Letkol Ferry Kriswardana mengimbau, untuk Pemda dan warga selalu meningkatkan lagi kekompakan dan selalu kerja sama dalam menjaga kondisi wilayah Natuna.

"Kita harus kompak dalam menangapi permasalahan kebakaran di Natuna, saya juga sudah memberikan instruksi kepada semua jajaran sampai Babinsa untuk mensosialisasikan jangan buka lahan dengan cara membakar," ucap Ferry.

Disampaikan pihak BMKG Natuna, laporan tentang terdeteksi titik panas agar dapat dipahami bukan berarti titik api dan berdasarkan pantauan untuk Kabut asap cenderung meningkat pada pagi, karena kondisi kelembapan udara yang cukup tinggi dan angin yang bertiup masih kategori teduh sehingga saat penguapan udara terjadi kabut asap di wilayah kebakaran tidak bisa kemana-mana. (nur/*)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved