Minggu, 05 Mei 2024
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi
 
Daerah
Pernah Ditawar Rp2 M, Ini Keistimewaan Lovebird Kusumo yang Melegenda

Daerah - - Jumat, 23/11/2018 - 14:19:48 WIB

SULUHRIAU- Seekor burung lovebird bernama Kusumo jadi legenda di kalangan pencinta burung karena pernah ratusan kali juara dan ditawar hingga Rp 2 miliar. Apa yang bikin burung ini istimewa?

Pemilik lovebird Kusumo, Sigit Marwanta atau Sigit Wmp, mengatakan burung tersebut sudah menjadi juara I di berbagai lomba skala nasional hampir 400 kali. Salah satu keistimewaan burung ini adalah durasi 'ngekek' yang lama.

"Durasinya 258 detik sekali ngekek, sampai 4 menitan. Awalnya saya juga nggak percaya, ternyata pas dibuktikan bisa," kata Sigit saat berbincang, Jumat (23/11/2018).

Selain itu, lovebird Kusumo juga bisa menirukan suara lain di sekitarnya. "Di sampingnya ada suara apa, suara belalang, Kusumo langsung copy paste," sambungnya.

Awalnya, Sigit hanya menargetkan Kusumo menang lomba selama 7 pekan berturut-turut. Ternyata, burung itu malah tak pernah kalah bertahun-tahun.

"Selama 3,5 tahun lomba, tiap minggu juara. Hampir 400 kali juara I di lomba skala nasional," ucap Sigit.

Sigit menuturkan tidak ada rahasia di balik legenda lovebird Kusumo. Yang terpenting adalah pemilik harus memahami karakter burung tersebut.

"Kita harus ngerti karakter burung, alami saja. Semua tergantung proses, nggak bisa langsung. Cara ngerawatku sudah kusharing, banyak juga yang lalu berhasil," ungkapnya.

Saking istimewanya, lovebird Kusumo pernah ditawar seharga Rp 2 miliar dalam bentuk mobil mewah. Kini, legenda burung betina itu berakhir setelah mati pada Senin (19/11) lalu.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved