Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Religi
Ustadz Abdul Somad Luruskan Ceramah Evie

Religi - - Kamis, 16/08/2018 - 09:12:39 WIB

SULUHRIAU- Evie Effendi dalam satu ceramahnya menukil Surat Ad-Dhuhaa Ayat 7 Alquran dan menyebut 'Muhammad sesat' sebelum datangnya petunjuk. Bahkan dia menyebut maulid nabi sebenarnya adalah "memperingati kesesatan Muhammad".

Ceramah yang menimbulkan kontroversi tersebut kemudian diluruskan oleh Ustadz Abdul Somad. Penjelasan UAS tersebut diunggah sejumlah akun di Youtube.

UAS menjelaskan, arti  'sesat' dalam ayat tersebut bukan berarti menyembah berhala seperti Latta dan Uzza. Menurut UAS, jika diartikan sesat seperti itu, maka akan jadi blunder buat umat Islam. "Nanti anak kita diejek orang, berarti nabi kalian itu sesat ya," kata UAS dalam video tersebut.

Menurut UAS, makna pertama dari 'sesat' tersebut adalah ketika nabi tersesat di Kota Makkah saat membawa dagangan dari Syam. "Saat di gurun pasir enggak tahu arah, kemudian ditunjukkan jalannya," kata UAS.


Sedangkan makna kedua, kata UAS, 'sesat' di ayat tersebut berarti "sebelumnya engkau (Muhammad) tak tahu hakikat Allah, maka setelah turun Jibril membawa wahyu engkau pun tahu".

"Jadi makna dhaalan (sesat) bukan menyembah berhala, nabi tidak pernah menyembah latta, uzza, karena agama di Makkah ada agama hanafiah, samhah, agama yang dibawa nabi Ibrahim, murni," jelas UAS.

"Kalau kata sesat mesti ditakwilkan, bukan artinya menyembah berhala dan lain-lain, maknanya belum tahu hakikat kebenaran sampai akhirnya Jibril datang, barulah tahu hakikat kebenaran. Tapi sebelum jadi Nabi waktu 40 tahun Allah sudah menjaga dia," kata UAS menjelaskan. [yas,okz, yutebe]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved