Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Kesehatan
Cerita Moeldoko yang Pernah Diterapi 'Cuci Otak' dr Terawan

Kesehatan - - Sabtu, 07/04/2018 - 15:44:13 WIB


SULUHRIAU- Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (purn) Moeldoko mengaku pernah berobat ke Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto.

Bahkan, dia mengaku baru 3 minggu lalu menggunakan jasa dokter 'cuci otak' itu.

"Pernah (berobat ke dr Terawan). Baru terakhir 3 minggu yang lalu. Sudah dua kali saya," ungkap Moeldoko di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (7/4/2018).

Dia mengaku sempat bermasalah dengan keseimbangannya. Moeldoko menegaskan tidak ada yang ngawur dari metode dr Terawan, dan semuanya dilakukan secara ilmiah.

"Dilihat dulu indikatornya. Ada alatnya yang melihat indikator keseimbangan tubuh kita kurang. Di mana keseimbangan, (itu) dilihat lagi. Terapinya, jadi sesuatu yang bukan ngawur, bukan asal-asalan," kata dia.

Mengenai efeknya, Moeldoko menjawab sambil berkelakar. "Tambah ganteng kali ya. Tambah cerah," ujarnya diikuti tawa.

Moeldoko memastikan posisi dr Terawan sebagai Tim Medis Kepresidenan tetap aman walau telah dipecat Mahkamah Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pihak istana disebutnya memilah antara posisi dr Terawan sebagai personal dan Kepala RSPAD Gatot Subroto.

"Istana sangat membedakan dokter Terawan as a person dan dia sebagai kepala RSPAD. Sebagai rumah sakit rujukan, harus clear itu," ucap Moeldoko.


Selain Moeldoko, Presiden ke-6 RI Sudilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo, Aburizal Bakrie, Dave Laksono, dan Krishna Murti adalah sederet nama yang pernah menggunakan jasa Terawan.

Diketahui, sempat beredar surat yang menyebutkan pemecatan kepada dr Terawan dari keanggotaan IDI selama satu tahun akibat pelanggaran berat.

Dalam surat IDI tertanggal 23 Maret 2018, dr Terawan yang telah lama menerapkan metode pengobatan Digital Substraction Angiography (DSA) atau yang ramai dikatakan sebagai 'cuci otak' dalam manangani pasien stroke ini dinyatakan dipecat sementara sejak 26 Februari 2018.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved