Minggu, 28 April 2024
Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya
 
Sosial Budaya
Ustadz Abdul Somad Ajak Umat Belanja Ke Warung Islam

Sosial Budaya - - Minggu, 01/04/2018 - 12:00:58 WIB

SULUHRIAU- Ustadz Abdul Somad menyatakan, salah satu penyebab runtuhnya ekonomi umat Islam adalah terlalu sibuk menyiapkan kematian. Padahal membangun ekonomi juga penting.

Ustadz Somad hadir di Masjid Rahmatan Lil'Alamin, Eco Pesantren Darut Tauhid, Kabupaten Bandung Barat, Ahad (1/4/2018). Kehadiran ulama asal Riau di pesantren milik Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) untuk mengisi kajian keagamaan.

Selain Ustadz Somad, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Muhamad Zainul Majdi. Kehadiran keduanya mendapat sambutan hangat dari ribuan jemaah pesantren Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

Dalam kajian keagamaan tersebut, Aa Gym sebagai tuan rumah berperan sebagai moderator. Aa Gym bertanya kepada Ustadz Somad kenapa ekonomi umat saat ini tertinggal.

Menurut Ustadz Somad, umat islam sudah banyak dicuci otaknya. Orang Islam selalu dicekoki tentang ibadah sebagai bekal di saat ajal menjemput. "Pertama orang Islam dicuci otaknya sehingga (sibuk) menyiapkan kematian," kata Ustaz Somad.

Contohnya, saja kata Ustaz Somad, seorang pebisnis sibuk dengan bisnisnya. Tapi setelah hijrah malah meninggalkan bisnisnya. Seorang politis sibuk berpolitik, setelah hijrah malah meninggalkan dunia politik.
"Akhirnya umat terperosok jauh," kata dia.

Dia mengatakan, umat Islam saat ini harus bangkit. Harus bisa menyeimbangkan ibadah untuk akhirat dan ibadah untuk dunia. Salah satunya yakni dengan membangun perekonomian.

"Saya ajak tarawih, orang tidak ada yang marah. Ajak shalat orang tidak ada yang marah. Tapi saat keluar video pendek mari belanja ke warung muslim, orang marah. Katanya ini anti kebinekaan. Tapi saya tidak peduli. Saya akan tetap ajak umat untuk belanja ke warung muslim," ujarnya.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved