Sabtu, 27 Juli 2024
1.297 Mahasiswa UMRI KKN 2024, Rektor: Mahasiswa Harus Mampu Jadi Duta Persyarikatan di Alam Nyata | Setahun Kasus Bergulir, Akhirnya Tersangka Seorang IRT Divonis Bebas Mejalis Hakim PN Pekanbaru | Coklit Pilkada Serentak Riau 2024 Tuntas 100% | Kasihan, Harimau Sumatra Mati Terjerat dengan Kondisi Kaki Kiri Putus | Kenaikan Bitcoin dan Ethereum: Analisis Pasar Crypto dan Prospek ETF Spot | Pj Gubri SF Hariyanto Lantik Ery Putra Jadi Pj Sekda Inhil
 
Metropolis
Dari 9 Kota, Pekanbaru Masuk DTU Dicanangkan Mendag RI

Metropolis - - Sabtu, 24/03/2018 - 10:39:46 WIB

SULUHRIAU, Pekannbaru- Dari sembilan daerah di Indonesia, Pekanbaru masuk salah satu sebagai Daerah Tertib Ukur (DTU) tahun 2018.

Pencanagan ini langsung dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) RI Enggartiasto Lukita Jumat (23/3/2018) di Hotel El Royale Bandung.

Masuknya sembilah daerah ini, karena dianggap mampu memberikan perlindungan kepada konsumen, dan meningkatkan citra pasar rakyat.

Sembilan daerah tersebut yakni, Kota Pekanbaru Riau, Kota Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Ambon Provinsi Maluku, Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam acara itu mengatakan, pada tahun 2017 kamarin, pihaknya telah membentuk 32 DTU atau sekitar 6% dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia.

Sementara, untuk Pasar Tertib Ukur (PTU) telah terbentuk 943 PTU di 34 provinsi, atau sekitar 9,8% dari total 9.559 unit pasar tradisional di Indonesia.

"Ini merupakan salah satu program prioritas metrologi legal. Untuk tahun 2018, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas partisipasi dan pencanangan sembilan daerah untuk pembentukan DTU tahun 2018, dan saya harapkan dapat menyelesaikan seluruh tahapannya dengan baik," ungkapnya.

Enggar menambahkan, adapun jaminan kebenaran dalam hal penggunaan alat ukur tersebut, khususnya dalam transaksi perdagangan menjadi hal yang sangat penting, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara makro.

"Secara tidak langsung, dampak ekonomi proses pengukuran sangat berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-masing daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota," pungkasnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi yang menghadiri acara tersebut menyambut baik atas ditetapkannya Kota Pekanbaru dan sembilan daerah lainnya, sebagai calon DTU tahun 2018 oleh Menteri Perdagangan.

"Alhamdulillah, ketetapan ini harus kita syukuri dan perlu ditingkatkan. Saya menghimbau kepada pedagang di Pekanbaru, mari benar-benar memakai timbangan yang sesuai, timbangan yang pas, sehingga pelanggan atau konsumen menjadi puas," ujarnya.

Plt Wali Kota juga meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DPP) Kota Pekanbaru untuk proaktif melakukan monitoring dan evaluasi terhadap para pedagang di pasaran. Melakukan tera ulang timbangan, sekaligus memastikan ketersediaan stok sembako yang jelang dua bulan kedepan akan memasuki bulan Ramadhan.

"Pak Menteri tadi juga menyampaikan  soal ketersediaan sembako di daerah jelang Ramadhan nanti harus terpenuhi dengan baik," tambah Plt Wali Kota. [yas,rls]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Disclaimer |Redaksi
Copyright 2012-2024 SULUH RIAU , All Rights Reserved