Minggu, 05 Mei 2024
Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT
 
Hukrim
Ditemukan Tewas, Muntahan Makanan di Rumah Mantan Wakapolda Sumut Diuji Lab

Hukrim - - Minggu, 25/02/2018 - 15:00:58 WIB

SULUHRIAU- Mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) tahun 2000, Kombes (Pur) Agus Somad (75) ditemukan tewas.

Saat ditemukan warga, almarhum tergeletak di halaman belakang rumah. Selain itu, juga ditemukan bercak darah tak jauh dari lokasi korban ditemukan,  Sabtu (24/2/2018).

Dalam perkembangan penyelidikan, muntahan makanan ditemukan polisi di ruang makan, tempat Kombes (Pur) Agus Somad (75), ditemukan tewas. Muntahan berserakan di lantai bercampur darah yang sudah mengering. Sampel telah diambil untuk dilakukan uji laboratorium.

"Tim yang menggelar olah TKP, menemukan muntahan makanan di lantai ruang makan. Sudah dibawa ke laboratorium untuk diuji," ujar Kasubag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Marhaeni dilansir detikcom, Ahad, (25/2/2018).

Kata Ni Made uji laboratorium dilakukan untuk mengungkapkan, kapan makanan dimuntahkan, termasuk darah yang menempel di lantai rumah di Perum Bukit Dieng Blok MB9, Pisangcandi, Sukun, Kota Malang, itu.

"Agar bisa tahu, kapan makanan itu dimuntahkan. Tim menemukan ada juga bercampur darah, belum bisa dipastikan apakah muntahan itu, dari dalam tubuh korban," bebernya.

Korban ditemukan tewas di halaman belakang, yang berjarak sekitar 10 meter dari muntahan makanan bercampur darah di atas lantai ruang makan.

Bagian kedua pergelangan tangannya, ada luka sayat, yang diduga terlukai oleh silet. Bagian kaki korban juga terikat tali rafia warna hitam, pada bagian ujungnya diikat di pagar pembatas lantai dua.

Saat olah TKP, polisi menemukan cairan yang belum diketahui jenisnya serta baygon. Keduanya turut dibawa untuk dijadikan bahan penyelidikan.

"Kedua pergelangan tangannya, ada luka. Petugas sementara menduga, karena sayatan silet, tapi masih diselidiki," bebernya.

Hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban, baru keluar Senin, besok. Polisi juga memastikan tewasnya korban tak dibarengi adanya barang hilang di kediamannya.

"Tidak ada barang yang hilang," sambung Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha terpisah.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved