Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Metropolis
Jika Jadi Gubri Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Sorot Turunnya Daya Beli Masyarakat, Firdaus: Ekonomi Riau Saat Ini Terjun Bebas

Metropolis - - Minggu, 28/01/2018 - 09:55:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Banyak persoalan yang mesti menjadi prioritas dalam pembangunan Riau saat ini. Namun, yang paling memprihatinkan antara lain soal kesejahteraan masyarakat.

Terkait kesejahteraan masyarakat Riau saat ini, Calon Gubernur Riau yang DR H Firdaus, ST,MT mengaku sungguh memprihatikan kondisi perekonomian masyarakat saat ini, disebabkan sangat rendahnya pertumbuhan ekonomi Riau beberapa tahun belakangan ini.

Dalam acara ramah tamah dengan masyarakat dan komunita jalanan ditaja DPD Partai Demokrat Riau, Paslon Cagubri yang didampingi Cawagubri Rusli yang diusung Partai Demokrat, PPP dan PBB ini, menyorot soal pertumbuhan ekonomi Riau saat ini.

Di atas panggung yang disediakan, Firdaus di hadapan pengurus partai, tokoh, kader simpatisan dan beberapa komunitas m menyampaikan, daya beli masyarakat Riau umumnya hari ini turun drastis.

Fakta-fakta itu katanya didapat dari kumpulan informasi termasuk dari statistik. Fir yang juga Walikota Pekanbaru ini mengatakan, daya beli masyarakat turun 30 persen sektor pangan, 50 persen sandang dan bahkan investasi juga turun 50 persen. "Jadi kondisi hari ini ekonomi bahasa Kamparnya 'tojun manciwok' bahasa Indonesia terjun bebas," katanya, Sabtu (27/1/2018).

Dilanjutkan, kondisi ini mulai terjadi sejak 2014, pertumbuhan ekonomi Riau saat ini hanya 2,2 persen atau setengah dari pertumbuhan ekonomi nasional 4 persen.

Dulu, ketika pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen, pertumbuhan ekonomi Riau diatas pertumbuhan ekonomi nasional. "Jadi, tidak seperti beberapa waktu lalu, kini kalau kita turun ke pasar, diketahui daya beli masyarakat diketahui sangat rendah," katanya.

Masih ada kaitan dengan ekonomi, Firdaus juga menyorot soal tingginya gizi buruk. Menurutnya  di Riau, kasus gizi buruk balita (usia 0-5 tahun)  juga cukup tinggi. Angkanya juga tinggi dari angka nasional, dimana penderita gizi buruk Riau mencapai 3,9 persen, nasional angkanya 3,5 persen.

Ini katanya sangat ironis, dimana Riau memiliki kebun sawit terluas di Indonesia, minyak juga penyumbang terbesar di Indonesia, juga beberapa sumber daya alam lain yang dimiliki Riau.

Sebab, itu dirinya bersama Rusli Effendi bertekad untuk membenahi hal ini. Caranya antara lain dengan terus menggenjot investasi masuk ke Riau dengan memudahkan perizinan, terus melakukan terobosan, sehingga daerah ini menjadi magnet bagi investor yang didukung dengan kepastian hukum sehingga nyaman berinvesatasi di daerah ini.

Kemudian memastikan ketersediaan lapangan kerja berbagai sektor, dan meningkatkan insfratruktur ttransortasi, baik darat, laut dan udara.

Namun untuk terpilih jadi pimpinan di Riau ini, semuanya tergantung dukungan. Dan tak kalah penting tergantung keridhoaan Allah SWT. "Karena Allahlah yang memberikan kuasa siapa yang dikehendaki dan Allah jugalah yang akan mencabut kuasa kepada siapa yang dikehendaki, mari kita berdoa, karena Allah SWT membolak balik hatinya hambaNya," katanya. [kha]


 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved