Minggu, 05 Mei 2024
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi
 
Politik
Segera Jadi Ketua DPR, Bamsoet Siap Cabut dari Pansus Angket KPK

Politik - - Senin, 15/01/2018 - 08:10:29 WIB

SULURIAU- Jakarta- Bambang Soesatyo ditunjuk Partai Golkar menjadi Ketua DPR RI. Pria yang biasa disapa Bamsoet ini bakal angkat kaki alias cabut dari Panitia Khusus Hak Angket KPK, sesuai sikap Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

"Penugasan baru sebagai Ketua DPR," kata Bamsoet dikutip dari detikcom, Senin (15/1/2018). Dia menyatakan itu saat ditanya soal latar belakang perintah agar dia keluar dari Pansus Angket.

Soal keberadaanya di Pansus Angket KPK selama ini, Bamsoet menyatakan itu bukanlah pilihannya secara pribadi. Keberadaannya di Pansus Angket KPK selama ini karena dilatarbelakangi penugasan Golkar di waktu sebelumnya.

"Terkait posisi saya di Pansus, itu adalah penugasan Partai melalui Fraksi, dan bukan sesuatu yang personal. Jadi, sekali lagi, tidak ada keinginan pribadi. Tapi kita hanya melaksanakan kebijakan partai dengan sebaik-baiknya," ujar Bamsoet.

Baca juga: Bamsoet: Sudah Saatnya Pansus Angket KPK Akhir Pekerjaannya

Bamsoet kini menilai Pansus perlu segera memungkasi kerjanya. Ini sesuai dengan arahan Golkar. Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto, Golkar kini punya jargon 'Golkar Bersih'. Airlangga jugalah yang menunjuk Bamsoet untuk menjadi Ketua DPR.

"Sekarang, Partai Golkar telah mengintruksikan kebijakan baru agar kerja Pansus segera diakhiri dengan kesimpulan dan rekomendasi," kata Bamsoet.

Sebelumnya, Fraksi Golkar DPR juga memerintahkan agar anggotanya angkat kaki dari Pansus dan mengambil kesimpulan tanpa melemahkan KPK. Itu adalah opsi pertama. Opsi kedua, Fraksi Golkar akan menarik diri dari Pansus bila rekomendasi yang dikeluarkan Pansus cenderung melemahkan KPK.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved