Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Daerah
Musim Hujan, Diskes Bengkalis Ingatkan Waspada DBD

Daerah - - Jumat, 12/01/2018 - 14:30:58 WIB

SULUHRIAU, Bengkalis- Memasuki musim penghujan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Masyarakat diminta menjalankan program 3 M, yaitu menguras, menimbun dan menutup wadah penampungan air.

Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Supardi melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Alwizar, dalam rilis yang disampaikan kepada Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik, Jumat 12 Januari 2018.

Dikatakan Alwizar, cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah dengan mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak.Untuk itu, warga diminta untuk menutup rapat-rapat penampungan air bersih/air hujan, agar nyamuk aedes aegypti tidak dapat meletakkan telurnya sehingga tidak menjadi jentik dan berkembang menjadi nyamuk dewasa

Selain itu, kata Alwizar, pihak Dinas Kesehatan juga telah minta kepada seluruh kepala Puskesmas dan camat, kepala desa/lurah di Negeri Junjungan untuk lebih gencar mensosialisasikan kepada masyarakat luas agar waspada terhadap DBD. 

“Tak kalah penting, masyarakat dihimbau untuk lebih aktif melakukan gotong royong, membersihkan lingkungan tempat tinggal secara teratur,” ungkapnya.

Sejauh ini, masih ada anggapan dari sebagian masyarakat, pencegahan DBD melalui upaya pengasapan (fogging). Menurut Alwizar, anggapan itu kurang tepat, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan merupakan upaya pengendalian jika ada kasus penderita penyakit saja agar tidak meluas dan berkembang menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB)

“Meski ada tindakan pengasapan atau juga bubuk abate, namun program 3 M jauh lebih efektif untuk mencegah timbulnya penyakit DBD,” ungkap Alwizar.

Selain masalah penyakit DBD, menurut Alwizar, pada musim hujan masyarakat juga menghadapi penyakit lainnya, seperti penyakit influenza, malaria, serangan asma, leptospirosis hingga diare. "Saat terjadi banjir, potensi penyakit diare, leptospirosis, hingga penyakit kulit meningkat," katanya. [las]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved