Selasa, 14 Mei 2024
Demo Ribuan Mahasiswa Unri Tolak Mahalnya UKT dan IPI Berakhir Mediasi | Kapolda Riau Lepas Bantuan 3 Truk Sembako untuk Korban Banjir Bandang Sumbar | Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kuansing Riau, Diduga Korban Galodo Sumbar | Kajati Riau Terima Kunjungan Tim Komisi Kejaksaa RI, Ini yang Dibahas | Hadiri MCP KPK, Bupati Natuna Minta Seluruh OPD Hati-hati Kelola Anggaran Daerah | Dukung Kejagung Tuntaskan Penanganan Korupsi Tambang Timah, Komjak Tinjau Lokasi Tambang
 
Ekbis
Ekonomi Riau 2018 Diproyeksi Tumbuh 2-3 Persen

Ekbis - - Sabtu, 16/12/2017 - 00:00:08 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Bank Indonesia (BI) Riau memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Riau 2018 akan membaik.

Berdasarkan beberapa indikator penunjang pergerakan perekonomian daerah, diperkirakan akan tumbuh dua hingga 3 persen.

Kepala KPBI Riau Siti Astiyah mengaku, ekonomi Riau 2018 terpengaruh beberapa faktor, atas dasar itulah diproyeksikan tumbuh 2,43%-3,43% lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Riau 2017 sebesar 2,25%-3,25%.

Laju pertumbuhan masih disumbangkan sektor konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi, sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan jasa kontruksi.

Secara umum perbaikan lebih dipengaruhi perbaikan ekonomi dunia, terutama perbaikan ekonomi Tiongkok dan Eropa.

Prediksi tersebut diperkuat adanya indikator lain sebagai bagian penting dalam meningkatkan perekonomian daerah, diantaranya indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks keyakinan ekonomi (IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) yang menunjukkan peningkatan.

Selain itu, volume ekspor CPO dan Pulp, stabilnya nilai tukar rupia, perkiraan investasi, produksi dan konsumsi listrik PLN perbaikan harga minyak, kenaikan harga komoditas CPO dan karet lokal maupun global, permintaan domestik dan ekspor, kenaikan upah minimun tahunan dan lainnya.

Siti Astiyah mengatakan, walaupun tumbuh, risiko yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi riau perlu diperhatikan diantaranya berkaitan erat dengan kondisi sumur minyak di riau yang sebagian besar sudah tumbuh sehingga memasuki masa tidak lagi produktif.

Diperlukan juga perbaikan regulasi dan periziinan di sektor pertambangan dan kewaspadaan terhadap dampak la nina yang akan memberi pengaruh terhadap perkebunan dan pertanian. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved