Minggu, 05 Mei 2024
Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT
 
Politik
Saat Pleno Berlangsung, Massa Desak Golkar Segera Munaslub

Politik - - Rabu, 13/12/2017 - 22:45:58 WIB

SULUHRIAU, Jakarta - Sekelompok massa menciptakan keriuhan di depan ruang rapat pleno DPP Golkar. Massa meneriakkan desakan agar Golkar memutuskan menggelar munaslub sekarang juga.

Di depan ruang rapat pleno DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017) malam, massa yang berteriak mendesak munaslub itu ternyata berasal dari berbagai elemen. Mereka memakai seragam serta almamater yang berkaitan dengan Golkar.

Ada yang memakai almamater Golkar, kemeja Golkar, kemeja Kosgoro, AMPG, dan simpatisan Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Mereka berteriak-teriak dengan nada seperti bernyanyi di depan ruang pleno. "Golkar munaslub sekarang juga!" teriak massa.

Seorang lelaki yang kepalanya diikat kain biru makin memanaskan emosi massa. "Tidak ada opsi selain munaslub, Kawan-kawan," ujarnya. Beberapa orang mengayunkan tangan ke udara.

Keriuhan massa membuat polisi yang berjaga kemudian membentuk barisan di depan pintu. Mereka memperketat penjagaan. "Pantang balik kanan sebelum munaslub!" seru massa.


Polisi Desak Mundur Massa

Massa diduga kader yang riuh di depan pintu pleno DPP Golkar, diminta mundur oleh polisi karena berada cukup dekat dengan pintu masuk ruang pleno. "Tidak ada pilihan. Munaslub harus segera!" seru massa.

Massa diduga kader itu memakai almamater Golkar. Ada yang memakai kemeja Kosgoro 1957, ada pula simpatisan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi.

Melihat massa yang semakin dekat, polisi yang berjaga mendesak mereka menjauh. Namun polisi melakukannya dengan lembut. Hanya imbauan bernada sapaan diucapkan polisi ke massa. "Tertib ya, tertib," imbau polisi.

"Hidup pak polisi ganteng," balas massa seraya menjauh dari pintu pleno.

Hingga pukul 22.00 WIB massa masih berada di depan pintu ruang pleno. Massa menyenandungkan selawat.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved