Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Daerah
Sempat Ditahan Polisi Mesir, Mahasiswa Al Azhar Asal Kampar Tiba di Kampung Halaman

Daerah - - Senin, 11/12/2017 - 10:43:45 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Sempat ditahan otoritas Mesir, mahasiswa asal Riau asal Kampar, Muhammad Fitrah Nur Akbar (20) kini sudah kembali ke kampung halamannya. Kondisinya dalam keadaan sehat.

"Alhamdulilah, anak saya sudah kembali ke rumah. Kondisinya sehat wal afaiat," kata ayah Fitrah, Ali Akbar dilansir detikcom, Senin (11/12/2017).

Ali menjelaskan, Fitrah kembali ke tanah air pada Sabtu (10/12) pukul 22.30 WIB di Bandara Soekarno Hatta. Kedatangannya dibantu Dubes RI di Mesir dan Kementrian Luar Negeri.

"Terima kasih atas segala bantuan pemerintah Indonesia yang bisa membawa pulang anak saya ke tanah air," kata Ali.

Ali menjelaskan setelah menginap semalam di Jakarta, anaknya Fitrah kembali ke Pekanbaru pada Minggu (10/12/2017) pada pukul 15.30 WIB. Dari Pekanbaru sore itu juga Fitrah ke kembali ke kampung halamannya di Bangkinang, Ibu kota Kabupaten Kampar.

"Anak saya masih trauma pasca dilakukan penahanan oleh pihak kepolisian di Mesir," kata Ali.

Sebagaimana diketahui, Fitrah ditahan otoritas Kairo di Mesir pada 22 November lalu. Fitrah ditahan sekitar 17 hari. Dia ditangkap bersama empat mahasiswa Indonesia lainnya di kawasan Nasr City, Kairo. Sebagian temannya dibebaskan karena menunjukan izin tinggal masih berlaku.

"Saya tidak tahu pasti alasannya mengapa anak saya ditangkap pihak kepolisian di sana. Tapi alasan pertamanya anak saya tidak punya paspor dan izin tinggalnya sudah habis," kata Ali.

Padahal, sambungnya, bahwa paspor dan visa tinggal lagi diperpanjang.

"Tapi pihak otoritas di sana tidak peduli. Anak saya difitnah, dari mana pihak intelijen otoritas di sana tahu kalau izin tinggal anak saya sudah habis," pungkas Ali. [dtc]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved