Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Internasional
Militer Arab Saudi Tembak Jatuh Rudal Houthi di Dekat Riyadh

Internasional - - Sabtu, 20/05/2017 - 14:44:18 WIB

SULUHRIAU, Riyad - Militer Arab Saudi menembak jatuh sebuah rudal balistik yang ditembakkan para pemberontak Houthi di Yaman.

Rudal tersebut ditembak jatuh di dekat Riyadh, tepatnya di sebelah barat daya Riyadh, ibukota Saudi pada Jumat (19/52017) malam waktu setempat.

"Unit-unit pertahanan udara mengintersepsi sebuah rudal balistik yang diluncurkan milisi Houthi dan rudal itu jatuh di atas wilayah tak berpenduduk sekitar 180 kilometer dari Riyadh," demikian statemen koalisi Saudi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (20/5/2017).

Ini terjadi menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Saudi. Trump dijadwalkan tiba di Saudi hari Sabtu ini untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Saudi dan negara-negara muslim. Trump akan berada di Saudi selama dua hari.

Rudal tersebut merupakan rudal dengan jarak jangkauan terpanjang yang pernah diluncurkan para pemberontak Houthi dan sekutu-sekutunya.

Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan, pasukan Houthi meluncurkan rudal balistik Volcano-2 (Borkan) ke Riyadh. "Ini bertepatan dengan serangan-serangan udara koalisi terhadap Sanaa, ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak (Houthi)," demikian disampaikan Al-Masirah lewat akun Twitter-nya.

Koalisi Saudi mulai melancarkan serangan-serangan udara terhadap Houthi di Yaman sejak lebih dari dua tahun lalu. Serangan udara itu dilancarkan untuk mendukung pemerintahan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang didukung negara-negara Barat.

Untuk menghindari penyebaran pengaruh Iran di Semenanjung Arab, negara Teluk Arab berjuang mengakhiri kendali Houthi atas sebagian besar pusat penduduk di Yaman dan membantu pemulihan Pemerintahan Yaman, yang diakui internasional, untuk berkuasa.

Sumber: detik.com, Republika.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved