Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Ekbis
Tak Bisa Diandalkan, Harga Sawit Naik Hanya Sesaat

Ekbis - - Rabu, 26/04/2017 - 21:00:01 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Harga tandan buah segar (TBS) kepala sawit naik pada pekan keempat April 2017. Namun, kenaikan harga ini tidak akan lama dan turun lagi.

Sifatnya hanya sesaat, ini di sebab kemungkinan turunnya harga crude palm oil (CPO) terus dibayangi peningkatan produksi kedelai sebagai substitusi CPO akibat berlimpahnya stok, maka harga kedelai menjadi kian murah yang merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi kenaikan harga TBS CPO di Indnonesia termasuk Riau.

Berdasarkan hasil rapat tim penetapan harga TBS Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Riau, Rabu, 19 April 2017, harga cpo menyentuh level terendah sejak Agustus 2016 yakni Rp 2.465 per ton, sehingga dalam jangka pendek harga CPO masih cenderung turun, dikarenakan perkiraan pasokan CPO yang naik signifikan.

Sekretaris Asosiasi Petani Kepala Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspek Pir) Riau, Karya Muslimat mengaku, harga TBS CPO ang mencapai Rp 1.780,12/kg menguntungkan petani, sebab harga diatas Rp 1.700,- per kg, sebagai harga keekonomian bagi petani.
 
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Riau, Ferry HC menjelaskan, pada periode 26 April - 2 Mei 2017 umur 10-20 tahun harga TBS naik Rp 16,08/kg dibanding harga sepekan sebelumnya Rp1.763,92/kg.

Walaupun naik, namun petani diingatkan mewaspadai turunnya harga sebab pelaku pasar cenderung lebih memilih minyak kedelai ketimbang CPO sehingga permintaan CPO menurun, sebagaimana terjadi di tiongkok sebagai salah satu pembeli terbesar di dunia. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved