Minggu, 05 Mei 2024
Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024
 
Nasional
Febri Diansyah, Aktivis Paling Berpengaruh Jadi Jubir KPK

Nasional - - Selasa, 06/12/2016 - 10:54:06 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Ruang kerja juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di lantai 3 belum pernah lagi dipakai sejak ditinggalkan Johan Budi Sapto Pribowo, 17 Oktober 2014.

Saat itu, Johan dilantik secara resmi menjadi Deputi Pencegahan, meski pekerjaan sebagai juru bicara masih dia lakoni.

Hari ini KPK telah melantik Febri Diansyah sebagai pengganti Johan. Sebuah proses panjang lantaran posisi strategis itu dibiarkan kosong selama lebih dari dua tahun.

Sebagai lembaga yang pernah memberikan penghargaan kepada Febri, Charta Politika menanggapi positif pelantikan Febri. Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, penghargaan Charta Politika Award III salah satunya diberikan kepada Febri dengan kategori pengamat/atitivis paling berpengaruh tahun 2011.

"Febri adalah tokoh paling berpengaruh di bidang media massa. Dia berada di urutan pertama hasil analisis media monitoring kami," kata Yunarto kepada dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (6/12/2016).

Dalam Award itu, nama Febri mencuat di urutan teratas mengalahkan pengamat politik Burhanuddin Muhtadi dan Ray Rangkuti. Bagi Charta Politika, sangat mengejutkan bahwa aktivis antikorupsi bisa mengalahkan pengamat politik yang sebenarnya memiliki sebaran isu yang lebih banyak.

"Tetapi pelantikan Febri sebagai Juru Bicara KPK tidak mengagetkan karena tingkat kematangan berpikir dan artikulasi Febri sangat baik meskipun usianya masih muda," tutur Yunarto.

Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk KPK sebelum melantik Febri, kata Yunarto, terjadi lantaran situasi lembaga pimpinan Agus Raharjo itu mengalami masa-masa sulit. Pengunduran diri Johan 23 Desember 2015 membuat KPK yang selama ini bergantung pada dirinya agak sulit menentukan pilihan.

Apalagi, Johan adalah Jubir pertama KPK. Namun pemilihan Febri dianggap tepat lantaran dianggap memiliki kesamaan dengan Johan.

"Apalagi sebelumnya, KPK punya Jubir sekaliber Johan Budi yang disenangi media, memiliki trust publik. Kalau penggantinya kelasnya kalah di bawah Johan, otomatis berpengaruh ke branding KPK, apalagi publik enggak hapal nama-nama pimpinan," ujarnya.

Yunarto berpendapat, setelah ditempa tiga tahun di KPK-sejak bergabung di lembaga antikorupsi itu tahun 2013-pemilihan Febri menggantikan Johan diperkirakan mendapat sorotan positif. Hal ini karena Febri telah dikenal luas oleh publik dan memiliki rekam jejak yang baik.

Dalam Charta Politika Awards 2012, lembaga riset itu memberikan penghargaan kepada sejumlah tokoh yang dianggap berpengaruh. Mereka digolongkan dalam enam kategori, pimpinan kementerian/lembaga pemerintah, kategori politikus partai koalisi pemerintah, politikus partai oposan, kepala daerah,  pengamat/aktivis, dan lifetime achievement.


Sumber:  CNN Indonesia.com






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved