Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Politik
Ini Jawaban Anies Soal Laporan Dugaan Pelanggaran Kampanye atas Dirinya

Politik - - Kamis, 10/11/2016 - 21:01:04 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta merilis hasil evaluasi pelaksanaan kampanye yang sudah berjalan 14 hari.

Pasangan calon Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno diduga melakukan pelanggaran kampanye salah satunya di tempat ibadah.

Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyebut belum mengetahui informasi tersebut. Anies pun menampik tudingan tersebut.

"Nanti kita lihat, seperti ini ada tempat sekolah kami enggak mau pakai jadi dia sebelahnya tempat ibadah, juga begitu. Saya salat, sesudah salat kadang saya diminta menyambut tapi saya katakan disambutan saya enggak mau kampanye, saya sampaikan terima kasih sambutan di sini tapi enggak mau bicara visi misi apapun," jelas Anies usai blusukan di Kemandoran, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2016).

Selain pelanggaran itu pasangan nomor urut 3 itu juga dilaporkan soal kasus lain. Rilis Bawaslu menyebut pasangan itu diduga melakukan pelanggaran 1 aduan politik uang, relawan tidak terdaftar 1 aduan, keterlibatan anak dalam kampanye 1 aduan, penggunaan tempat ibadah 1 aduan dan relawan belum terdaftar 2 aduan. Sehingga total ada 6 dugaan pelanggaran.

Anies mengaku jumlah relawan kian bertambah. Dia berencana akan melakukan pendaftaran ulang untuk memperbaharui data relawan yang tercatat Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Karena banyak juga nih yang belum terdaftar. Nanti kita daftarkan ulang karena pertumbuhan banyak sekali ya," katanya.

Soal pelaporan keterlibatan anak-anak dalam kampanye, Anies menyebut hal itu tidak bisa dihindari. Anies beralasan ketika menemui warga anak-anak itu berada di rumah sementara ketika ada kegiatan di luar anak-anak itu tidak bisa jauh dari pengawasan orangtua.

"Lalu ada laporan mengenai bawa anak-anak, mestinya ini kan bukan dalam artian pawai. Kita menemui warga, ibu-ibu anaknya di rumah enggak ada yang nemenin. Jadi itu dilema yang tidak sederhana. Lain kalau kita pengumpulan massa di luar, kemudian anak-anak dilibatkan itu lain. Kalau warga, di kampung kadang-kadang sulit," urainya.

Sumber: detik.com






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved