Kamis, 09 Mei 2024
Silaturrahim Syawal 1445 H Muhammadiyah Riau, Prof. Dr H Abdul Mu'ti | AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid Buatannya, Ada Apa? | Beralih Pengelolaan dari Dishub ke Disperindag, Tarif Parkir Pasar Tradisional Turun Jadi Rp1.000 | Torehkan Prestasi Tingkat Kepercayaan Publik, Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award dari Lemkapi | Mertua Temukan Menantu Tergantung Sudah tak Bernyawa di Kamarnya | Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru
 
Daerah
Kapolda Kunjungi Rumah Korban,
"Akhiri Permusuhan Warga-Polisi di Selatpanjang"

Daerah - - Jumat, 26/08/2016 - 10:16:22 WIB

SELATPANJANG, Suluhriau- Upaya mengakhiri permusuhan warga dengan Polisi (Polres Meranti) di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, dijadwalkan ada pertemuan lanjutan Jumat (26/8/2016) hari ini.

Ini tidak ditampik Sekda Pemkab Meranti Iqaruddin. "Ini lagi sedang rapat dengan Kapolda Riau," ujarnya melalui SMS ke suluhriau.com, Jumat.

Suasana di Meranti sudah kondusif sejak malam tadi. Hal ini diakui salah seorang warga setempat Wawan. Namun demikian antar pemerintah daerah, unsur forkopinda dan tokoh masyarakat serta pihak kepolisian terus berkomunikasi dan koordinasi agar masalah tak terulang.

Sementara itu, malam tadi, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyadi berkujung ke Selatpanjang menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Meranti di kediaman Wakil Bupati Meranti Said Hasyim.

Kemudian dilanjut dengan datang ke rumah korban Apri Adi Pratama atau Adi (24) Jalan Banglas, tersangka pembunuh Brigadis Adil S Tambunan yang tewas diduga akibat tindakan polisi yang beralamat .

Selain itu juga ta'ziah ke rumah Isnadi, Jalan Dorak, Selatpanjang Panjang Timur, yang merupakan warga yang diduga tewas tertembak aparat saat penyerangan Mapolres Meranti atas protes kasus sebelumnya.

Dalam pertemuan ini hadir sejumlah tokoh Kepulauan Meranti, seperti mantan Gubernur Riau Wan Abubakar, Sekdakab Meranti Iqaruddin, Wakil Ketua DPRD Meranti M Taufikurrahman dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Wan Abubakar dan tokoh Meranti lainnya meminta agar aparat tidak melakukan tindakan kekerasan kepada masyarakat. Sikap arogan aparat sangat rentan memicu perlawanan, seperti yang terjadi di Selatpanjang.

"Aparat harus lebih arif dan bijaksana dalam bertindak. Jangan memicu reaksi negatif masyarakat, dan akhiri permusuhan," pinta Wan yang juga Ketua Umum PW Muhammadiyah Riau ini.

Menanggapi permintaan tersebut, Kapolda memastikan akan melakukan pembenahan secara internal. Akan menekankan kepada seluruh jajarannya agar melakukan pendekatan presuasif pada masyarakat. Terkait dengan kematian Adi dan Isnadi, Kapolda berjanji akan menindak setiap anak buahnya yang melakukan kesalahan prosedur.

"Untuk menjamin adilnya proses penyelidikan, maka kami akan melakan penyelidikan di Mapolda Riau. Karena jika dilakukan disini (Selatpanjang-red), maka ada kemungkinan kecurigaan ini akan direkayasa," kata Kapolda. (raf)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved