Kamis, 09 Mei 2024
Hari Ini, Sekitar 10.000 Warga Asal Kampar se Riau akan Hadiri Bagholek Godang di Gelanggang Remaja | Silaturrahim Syawal 1445 H Muhammadiyah Riau, Prof. Dr H Abdul Mu'ti | AstraZeneca Tarik Besar-besaran Vaksin Covid Buatannya, Ada Apa? | Beralih Pengelolaan dari Dishub ke Disperindag, Tarif Parkir Pasar Tradisional Turun Jadi Rp1.000 | Torehkan Prestasi Tingkat Kepercayaan Publik, Dirlantas Polda Riau Raih Presisi Award dari Lemkapi | Mertua Temukan Menantu Tergantung Sudah tak Bernyawa di Kamarnya
 
Kesehatan
Untuk Akreditasi, Tim dari Pusat Tinjau RSUD Mandau

Kesehatan - - Rabu, 24/08/2016 - 10:13:00 WIB

DURI, Suluhriau- Tim surveyor dari pusat meninjau dan menilai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Mandau, Rabu (24/8/2016).

Peninjauan ini dilakukan sebelum penetapan status akreditasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
           
Tim terdiri dari tiga orang diketuai, dr Tedjo W Putranto, dr Suhaeningsih dan dr Siswanto. Tim surveyor ini akan bertugas di RSUD Mandau selama tiga hari untuk melakukan penialaian dan melihat dari dekat kinerja staf maupun tenaga medis.

Sebelum peninjauan dilakukan, terlebih dahulu digelar acara pembukaan oleh Bupati Bengkalis, Amril Mukminin. Dikatakannya, untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dan prima, mewajibkan dilaksanakan akreditasi terhadap rumah sakit. Hal ini sesuai Undang-Undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, dan Permenkes 144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Amril minta kepada pimpinan puncak hingga ke staf lapisan bawah harus memiliki pemahaman yang sama mengenai alasan dilaksanakannya akreditasi. Jangan sampai ada pihak yang menganggap bahwa akreditasi ini akan menjadi beban yang menambah-nambah pekerjaan, karena harus bekerja sesuai standar akreditasi.

"Kami harapkan adanya kerja sama antar semua pihak di rumah sakit ini dengan tim survey. Berikan informasi yang sesungguhnya secara baik dan benar. Berikan dukungan sepenuhnya," tandasnya

Menurut mantan Kepala Desa Muara Basung ini, sejatinya standar-standar yang dijadikan komponen penilaian dalam survey akreditasi ini adalah untuk dipenuhi dan diimplementasikan dalam jangka panjang, bukan hanya pada saat survey akreditasi.

Sebab dengan adanya kerjasama dan semangat yang sama tinggi dari semua pihak di RSUD Mandau ini, layanan kesehatan berkualitas tinggi yang langgeng bagi masyarakat akan cepat terwujud.
Amril mengatakan kegiatan akreditasi sebuah RSUD sangat penting dan urgen, karena saat ini masyarakat semakin sadar untuk memilih layanan kesehatan yang baik. Misalnya, masyarakat saat ini tidak sungkan lagi untuk berdiskusi dengan dokter mengenai kegunaan dan efek samping obat yang diresepkan dokter kepada mereka.

"Tidak hanya itu, masyarakat juga mulai kritis mempertanyakan apakah alat kedokteran yang digunakan untuk memeriksa mereka sudah steril atau belum. bila ada pelayanan yang dirasa kurang memuaskan, masyarakat saat ini juga tidak takut menegur staf medis. Singkatnya masyarakat mau yang pelayanan terbaik untuk diri mereka sesuai kondisi mereka saat ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim Surveyor, dr Tedjo W Putranto, kehadiran tim ini bukan untuk melakukan audit namun semata-mata untuk melihat regulasi yang dibuat, apakah sudah dipatuhi oleh seluruh karyawan di RSUD Mandau. "Jangan ada yang ditutup-tutupi, kami minta kepada karyawan untuk memberikan kerja sama, terhadap apa yang diminta oleh tim. Karena survey ini sebagai upaya untuk peningkatan pelayanan RSUD Mandau dalam jangka panjang," tandasnya.

Menghadapi dinamika masyarakat yang demikian, pemerintah melalui kementerian kesehatan, diantaranya mewajibkan dilaksanakannya akreditasi rumah sakit dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. adapun dasar hukumnya pelaksanaan akreditasi tersebut diantaranya, yaitu Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.

Adapun tujuan akreditasi dimaksud, diantaranya, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit yang bersangkutan karena berorientasi pada peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Kemudian, agar proses administrasi, biaya serta penggunaan sumber daya akan menjadi lebih efisien. Untuk menciptakan lingkungan internal rumah sakit yang lebih kondusif untuk penyembuhan, pengobatan dan perawatan pasien. (las)
 





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved