Senin, 06 Mei 2024
Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang | Cabuli Anak di Bawah Umur, Pria Berambut Pirang Diringkus Polsek Siak Hulu | Sukses, Manasik Haji Tingkat Kota Pekanbaru Ditutup
 
Politik
Oknum Paspampres Beli Senjata di AS, Fadli Zon: Apa Ada Motif Pribadi?

Politik - - Selasa, 12/07/2016 - 15:15:13 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Beberapa anggota Paspampres terlibat penyelundupan senjata jenis hand gun dari Amerika Serikat. Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta hal ini diusut tuntas.

"Ini sesuatu yang boleh dianggap tidak biasa. Kok bisa terjadi di institusi yang mapan. Pembelian senjata tidak sederhana, harusnya ada protap. Kalau ada yang tidak satu jalur, perlu diusut dan perlu diberi tindakan," kata Fadli kepada wartawan, Selasa (12/7/2016).

Pembelian senjata tentunya harus memiliki dokumen resmi. Adanya proses yang tidak sesuai mekanisme menjadi dipertanyakan.

"Kalau tidak sesuai dengan mekanisme, patut dicurigai sebagai tindakan yang punya motif pribadi. Harus diusut dan publik perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi," ungkap Waketum Gerindra ini.

Hal yang sama diungkapkan oleh anggota Komisi I DPR, Charles Honoris. Menurutnya, motif pembelian senjata di AS dan dibawa ke Indonesia secara ilegal itu harus diusut.

"Yang harus ditelusuri motifnya apa. Apa untuk pribadi, dinas, atau yang ketiga untuk diselundupkan untuk dijual lagi. Ini jadi pintu masuk jual beli senjata ilegal di Indonesia," kata Charles terpisah di Gedung DPR.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa oknum Paspampres yang terlibat sudah diberi sanksi. Hasil pemeriksaan sementara terhadap para oknum Paspampres, senjata yang dibeli dari Amerika Serikat (AS) bukan untuk kepentingan kesatuan atau dijual kembali. Senjata-senjata itu diklaim untuk latihan.

"Mereka beli secara legal di sana hanya masuk administrasinya saja di sini. Setelah itu semua ada di Paspampres untuk berlatih mereka di sini," kata Gatot.  (dtc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved