Selasa, 07 Mei 2024
Transaksi Bazar UMKM BBI/BBWI Riau 2024 Catatkan Rp3,08 Miliar | Bawaslu Riau Serahkan Berkas Keterangan dan Alat Bukti ke MK untuk Hadapi Sidang PHPU | Jadi Narasumber Seminar Jihad di Malaysia, Rektor Umri Sampaikan Jihad Menghadapi Perang Pemikiran | Warnai Pilgubri 2024, Abdul Wahid Mendaftar ke PDIP | Gelar Silaturahmi, M Yasir: Pj Walikota Sangat Support KONI Pekanbaru | Truk Angkut Kayu Alami Patah As, Lalin Jl HR Soebrantas Sempat Macet Panjang
 
Politik
Jokowi: Polri Harus Berubah, Jangan Ada Lagi Pungutan Liar dan Makelar Kasus

Politik - - Jumat, 01/07/2016 - 23:52:47 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Polri melakukan reformasi internal dalam menjalankan tugasnya. Korps Bhayangkara juga diminta menjaga kekompakan dan soliditas internal.

"Ke depan tugas Polri akan semakin berat. Tapi saya yakin Polri akan mampu hadapi tugas itu. Syaratnya ada dua, pertama, menjaga kekompakan, menjaga soliditas internal Polri. Yang kedua, niat kita untuk mereformasi diri," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam buka puasa bersama di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).

Jokowi menekankan, reformasi Polri sangat penting dilakukan di seluruh tingkatan. Reformasi diminta Jokowi dilakukan mulai dari sistem rekrutmen hingga pelayanan ke masyarakat.

"Mulai dari sistem rekrutmen hingga pelayanan Polri di masyarakat. Mulai dari perubahan mental, sampai perubahan perilaku anggota Polri. Muaranya adalah perilaku yang lebih profesional, lebih berintegritas dan bertanggungjawab," sambungnya.

Dengan cara tersebut, Jokowi meyakini kepercayaan masyarakat terhadap Polri akan semakin besar. Peningkatan pola kerja dan pelayanan Polri akan menunjukkan perubahan citra Polri untuk pengabdian terhadap rakyat.

"Perubahan itu betul-betul konkret dan nyata terhadap pengabdian Polri kepada rakyat. Tidak ada lagi pungutan, tidak ada lagi makelar kasus, tidak ada lagi diskriminasi dalam upaya penegakkan hukum dan perlindungan masyarakat," sambung dia.

Selain itu Polri diminta meningkatkan sinergi dengan lembaga penegak hukum lain. Dengan begitu, para penegak hukum dapat bekerja sama menuntaskan perkara-perkara hukum dengan maksimal.

"Sebagai Bhayangkara negeri yang tidak kalah penting adalah keikhlasan Polri untuk menekan ego sektoral dan meningkatkan kerja sama antar lembaga, dengan KPK, dengan Kejaksaan. Kejahatan hanya bisa diperangi, kejahatan hanya bisa diberantas apabila kita bersatu," katanya.

"Semoga di hari Bhayangkara yang ke-70, Polri semakin andal, dicintai rakyat dan dicintai masyarakat dan reformasi internal Polri berputar semakin cepat," tutur Jokowi. (dtc)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved