Senin, 29 April 2024
Asah Kemampuan Personil, Polres Kampar Gelar Latihan Menembak | Wakil Ketua DP Partai Gerindra Minta SMSI Jaga Bahasa Indonesia | Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal
 
Metropolis
Gelar Petang Megang, Tradisi Pemko Pekanbaru Sambut Ramadhan

Metropolis - - Minggu, 05/06/2016 - 22:27:55 WIB

PEKANBARU, Suluhriau- Pemko Pekanbaru Minggu, (5/6/2016) sore menggelar petang megang dipusatkan di tepi Sei Siak sekitar Jembatan Lighthon I, Pekanbaru.

Prosesi petang megang menyambut ramadhan 1437 H/ 2016 M ini, tak jauh beda dengan tahun lalu. Hanya saja, di saat yang sama Pemko tengah menggelar Festival Sungai Siak (FSS).

Kegiatan diawali dengan ziarah makam pendiri Pekanbaru, Marhum Pekan di komplek Masjid Raya sekitar pukul 13.30 WIB.

Kemudian prosesi petang megang nyambut ramadhan dilakukan arak-arakan walikota bersama rombongan dan masyarakat dengan pakaian Melayu ke mesjid Senapelan setelah melakukan shalat ashar berjamaah dan zikir di Mesjid Raya.

Arak-arakan itu disertai dengan membawa jambar berisikan kue atau makanan khas melayu, dan arak-arakan itu juga langsung menuju ke Sungai Siak di bawah Jembatan Lighton I dimana acara petang magang (balaimau kasai) dipusatkan.

Hadir Walikota Firdaus, MT dan Wakil Walikota Ayat Cahyadi serta pejabat di lingkungan Pemko Pekanbaru. Di arena petang megang dimeriahkan berbagai perlombaan anak-anak dan dewasa.

Setelah kegiatan itu dilakukan baru prosesi balaimau kasai dengan memandikan sejumlah anak secara simbolis dengan air bercampur limau dan wangi-wangian oleh Walikota dan wakil walikota.

Kegiatan ini sudah merupakan kegiatan tahunan setiap penyambutan ramadhan, sebagai wujud mempuk silaturrahmi dan saling memaafkan untuk memasuki bulan suci.

"Dari asfek pariwisata, kegiatan ini sudah masuk dalam kalender pariwisata, untuk itu kegiatan ini akan tetap dipertahankan," kata Kadis Pariwisata, Hermanius.
Event buadaya ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat setempat tetapi juga masyarakat luar.

Sementara itu, Ketua LAM Pekanbaru Destrayani Bibra mengatakan, balimau kasai bagian dari budaya dan hendaknya masyarakat bisa  menghilangkan imeg balaimau kasai ini sering dianggap sebagai hura-hura yang menghilangkan makna ajaran Islam. "Kegiatan dan prosesi petang magang yang kita laksnakan dalam upaya mempertahankan budaya Melayu," ujar Ide panggilan akrab Destrayani yang juga Asistes I Pemko Pekanbaru ini. (yas)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved