Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Internasional
Obama: Trump tak Siap Jadi Presiden Amerika

Internasional - AZ - Selasa, 03/05/2016 - 16:09:20 WIB

WASHINGTON, Suluhriau- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Donald Trump tak siap untuk menjadi presiden. Ia memprediksi kemenangan Demokrat jika Trump menjadi nominasi Partai Republik.

Selasa (3/5/2016), Obama tak percaya Trump memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi presiden AS berikutnya atau mengalahkan calon dari Demokrat. Presiden mengungkapkan pendapatnya mengenai calon dari Republik dalam sebuah wawancara WMUR di Gedung Putih pada Senin (2/5/2016).

"Saya pikir dia bukan orang yang, bahkan di dalam Partai Republik anggap, siap untuk menghadapi masalah di kantor ini, tapi kita lihat saja, kita kan hidup di dalam demokrasi," kata Obama.

Ia menambahkan, jika pada kenyataannya Partai Republik mencalonkan Trump, menurutnya akan menjadi pemilihan umum yang menarik. Obama yakin pada akhirnya Demokrat akan memenangkan pemilihan.

"Biarkan rakyat Amerika melihatnya. Biarkan dia menjawab pertanyaan-pertanyaan di depan pemilih, baik Republik, Demokrat dan Independen. Lalu gelar pemungutan suara," kata Obama.

Namun pada kenyataannya, jajak pendapat terbaru yang dipublikasikan pada Senin menunjukkan Trump lebih unggul dari Hillary Clinton. Ini merupakan pertama kalinya sejak jajak pendapat serupa digelar mulai Oktober lalu.

Rasmussen Reports melakukan survey pada 1.000 responden, mempertanyakan siapa yang mereka pilih jika Trump dan Hillary berhadapan pada pemilihan 2016 mendatang. Hasilnya Trump memperoleh dukungan 41 persen sedangkan Hillary 39 persen.

Miliarder tersebut kini telah mengamankan 996 delegasi dan tinggal membutuhkan 241 delegasi lagi untuk mencapai minimal 1.237. Ia kini merupakan satu-satunya kandidat Partai Republik yang memungkinkan untuk mengamankan nominasi Partai Republik pada Juli.

Trump mengatakan, Ted Cruz harus keluar dari pencalonan nominasi jika ia kehilangan suara utama di Indiana pada Selasa.

"Ya, dia harus. Dia harus meninggalkan balapan jika saya menang. Sekarang mari kita lihat apa yang terjadi. Indiana adalah negara besar dan saya memiliki dukungan dari Bobby Knight dan begitu banyak orang lain. Kita harus melihat apa yang terjadi, tapi ya, saya pikir dia harus keluar dari balapan," ujarnya.

Cruz memang menghadapi ujian dengan pertaruhan tinggi dalam primary di Indiana pada Selasa. Ini merupakan peluang terakhir bagi senator Texas tersebut untuk menghentikan laju Trump menuju nominasi Republik.

Cruz bahkan telah menghabiskan dua pekan terakhir berkemah di Indiana. Ini dilakukan untuk mengamankan dukungan dari gubernur negara bagian tersebut serta mengumumkan Carly Fiorina sebagai pasangannya.

Sumber: republika.co.id





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved