Sabtu, 27 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Nasional
Menteri Susi Sebut Persoalan Illegal Fishing di Natuna Belum Selesai

Nasional - AZ - Jumat, 29/04/2016 - 17:39:01 WIB

JAKARTA, Suluhriau- Wapres Jusuf Kalla sudah berkunjung ke China sejak ada insiden kasus illegal fishing di perairan Natuna. Menurut Susi, kunjungan itu belum mengubah persoalan yang sempat terjadi.

"Ya belum (selesai)," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat ditanya apakah masalah Natuna sudah selesai atau belum usai jumpa pers di kantornya, Jl Medan Merdeka Timur, Jumat (29/4/2016).

Menteri Susi memang kecewa berat dengan aksi coast guard China yang dianggap menghalangi upaya penegakan hukum terkait dengan illegal fishing di perairan Natuna. Sabtu (19/3/2016) lalu, para penyidik KKP hendak menangkap kapal nelayan ilegal milik nelayan China. Namun saat kapal itu hendak ditarik, kapal coast guard China menabraknya.

Hal ini diduga dilakukan agar kapal nelayan China tidak dibawa ke Indonesia untuk diinvestigasi lebih jauh dan ditenggelamkan.

Menurut Susi, kunjungan pejabat Indonesia ke China untuk kerjasama dan pertahanan Laut China Selatan. Tidak membahas illegal fishing di Natuna.

"Ya illegal fishing tetap beda. Itu kan penegakan hukum ya penegakan hukum kan. Kan Indonesia juga harus diakui penegakan hukumnya. Kalau kita penegakan hukumnya tidak betul, nanti Indonesia tidak dihormati. Nggak ada investor mau masuk. Itu aja," tegas Susi.

Sebelumnya, China sudah membantah memasuki perairan Indonesia. Seskab Pramono Anung di kesempatan terpisah mengatakan, masalah ini sudah selesai. Ada kesalahpahaman. Sementara Menlu Luar Negeri sudah memanggil perwakilan kedubes China untuk menyampaikan protes. (dtc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved