Senin, 29 April 2024
Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri | Polisi Diadang Sekumpulan Warga Pangeran Hidayat Saat Gerebek Kampung Narkoba | UMRI Puncaki Proposal Lolos Terbanyak Program P2MW Kemendikbudristek Tahun 2024 | Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai
 
Internasional
Korut akan Hentikan Program Nuklir Bila AS Enyah dari Korea

Internasional - AZ - Minggu, 24/04/2016 - 15:25:27 WIB

Suluhriau- Pejabat Korea Utara secara mengejutkan bersedia diwawancarai oleh media barat terkait uji coba hulu ledak nuklir setahun terakhir.

Ri Su-yong, Menteri Luar Negeri Korut, menjabarkan alasan serta kemungkinan negaranya menghentikan pembuatan senjata pemusnah massal.

Ri mengatakan negaranya sadar bahwa senjata nuklir bisa membawa kehancuran. Tapi Pyongyang mengklaim tak punya pilihan lain, ketika kedaulatan mereka dirongrong oleh pasukan Amerika Serikat yang terus bersiaga di Korea Selatan.

Jika AS bersedia memberi jaminan enyah dari Semenanjung Korea, barulah Korut menghentikan program senjata nuklir.

"Sangat penting bagi pemerintah AS untuk menarik diri serta mengakhiri sikap bermusuhan dengan Korea utara. Caranya adalah menghentikan latihan perang di Semenanjung Korea," kata Menlu Ri kepada kantor berita Associated Press, Minggu (24/4/2016).

Nyaris setiap tahun militer AS dan Korsel melakukan latihan perang bersama. Kegiatan terakhir digelar di Pantai Pohang pada 30 Maret lalu dengan sandi 'Foal Eagle'. Bagi Pyongyang, tindakan AS dan Korsel dianggap persiapan invasi ke negara mereka.

Menlu Ri mengatakan situasi sekarang mirip telur dan ayam, sebab tak ada ujung. Korut berkukuh pada posisinya, bahwa mereka siap berhenti mempersenjatai diri jika tak ada lagi ancaman dari AS yang mereka sebut sebagai kekuatan imperialis dunia.

"Proposal kami sebetulnya logis. Jika kita terus seperti ini, hasilnya bisa berujung pada kehancuran, tidak hanya kedua negara (Korut dan AS) tapi juga seluruh dunia," tandasnya.

Pada Sabtu (23/4/2016) petang waktu setempat, Korut kembali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik di lepas pantai timur yang berbatasan dengan Jepang. Bedanya, roket yang diklaim bisa dilengkapi nuklir itu ditembakkan dari kapal selam.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengklaim uji coba misil ini sukses besar. Peluncuran roket dari laut itu dipimpin langsung sang pemimpin tertinggi Kim Jong-un.

Sumber: merdeka.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved