SULUHRIAU, Pekanbaru- Pertumbuhan ekonomi Riau saat ini rata-rata 2,74 persen. Tercatat melambat, sehingga merupakan pertumbuhan ekonomi terendah di Sumatera.

Ekonomi Sumatera mencapai 4,4 persen, dan di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,02 persen.

Asral Mashuri, Deputi Direktur Bank Indonesia KPW Provinsi Riau, saat Forum Grup Diskusi Tata Kelola Kantor perwakilan bank Indonesia dalam hubungan dengan pemangku kepentingan daerah kepada anggota Komisi XI DPRD dan RI dan badan supervisi bank Indonesia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau hanya mengandalkan sektor pertanian, pertambangan dan industri pengolahan.

Kontraksi yang terjadi karena harga komoditas global yang mengalami penurunan, sehingga berpengaruh terhadap ekonomi Riau, selain itu sumber – sumber pertumbuhan ekonomi baru belum mampu mendongkrak perekonomian Riau.

Menurut Asral Mashuri, Deputi Direktur BI KPW Riau, BI yang bertugas sebagai pengawal perekonomian berharap agar ekonomi riau bisa kembali bangkit dengan memberikan berbagai rekomendasi yaitu pemprov harus bisa mencarikan sektor pendapatan baru dan tidak lagi bergantung pada dua sektor komoditi terbesar Riau, migas dan kelapa sawit.

Sektor yang bisa memaksimalkan seperti sektor perdagangan dengan menyentuh pedagang kecil dan sektor perikanan, kemudian pariwisata dan utamanya adalah industri hilirisasi dalam memaksimalkan potensi kelapa sawit di riau dengan membuat produk turunan. [slt]