SULUHRIAU, Pekanbaru- Saat musim panen puncak kepala sawit justru harga tandan buah segar (TBS) kepala sawit terus merosot. Sehingga produksi TBS tidak berdampak positif terhadap petani kelapa sawit.

Selain itu, penurunan TBS juga disebabkan turunnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) karena tingginya harga pokok dan rendahnya harga pasar dan permintaan pasar yang menurun.

Hal tersebut merupakan kesimpulan rapat tim penetapan harga TBS kepala sawit, Selasa (2/10/2018) dipimpin Kepala Seksi Promosi dan Penjaminan mutu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Riau Tengku Neni Megah Ayu.

Rapat menyimpulkan harga TBS kelapa sawit periode 3 - 9 Oktober 2018 turun, terbesar terjadi untuk kelompok umur 10- 20 tahun adalah sebesar Rp 46,62/kg atau mencapai 3,05 persendari harga pekan lalu, sehingga harga tbs periode pekan ini menjadi Rp 1.482,87/kg.

Perwakilan petani, karya muslimat mengatakan walaupun produksi meningkat tetapi karena harga turun, maka penghasilan petani tidak mengalami kenaikan.

Sementara Kepala BPS Riau Aden Gultom mengatakan, sepanjang tahun ini, harga tbs terus merosot, sehingga semakin menambah penderitaan petani kelapa sawit, khususnya petani swadaya. [slt]