Jum'at, 29 Maret 2024
Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
 
Kesehatan
Hati-hati, BPOM Temukan Takjil Mengandung Boraks di Pasar Ramadhan Pekanbaru

Kesehatan - - Senin, 27/03/2023 - 18:15:23 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Masyarakat perlu hati-hati membeli jajanan, utamanya saat ramadhan ini untuk menu berbuka puasa.

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Pekanbaru menemukan 27 kaleng produk makanan yang mengandung boraks dan Rhodamin B.

Hasil tersebut merupakan upaya pengawalan mutu dan keamanan pangan di sarana distribusi pangan dan sentra takjil di wilayah Kota Pekanbaru yakni di Pasar Limapuluh dan Pasar Sail, pada Jumat (24/3/2023) lalu.

Kepala BPOM Pekanbaru Yosef Dwi Irwan mengatakan, pengawasan mutu makanan ini seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pangan pada momen ramadhan.

"Pengawasan ini karena terkadang momen ramadhan ini dimanfaatkan oknum pedagang yang tak bertanggung jawab untuk menjual produk pangan yang tidak memenuhi ketentuan tanpa izin edar, rusak, kadaluarsa atau mengandung bahan berbahaya," ujar Yosef, Senin (27/3/2023).

Pada kegiatan ini, tim melakukan pemeriksaan sarana retail di Pasar Lima Puluh dan Pasar Sail. Dari 8 sarana yang diperiksa, hanya 7 sarana memenuhi ketentuan.

"Satu sarana yang tidak memenuhi ketentuan karena menjual pangan olahan yang telah habis masa izin edarnya, totalnya sebanyak 27 kaleng dengan nilai ekonomi sekitar Rp5 juta," ungkapnya.

Lanjutnya, petugas juga melakukan pemeriksaan sarana distribusi pangan, seperti melakukan sampling dan uji cepat terhadap pangan olahan yang dijual di Pasar Lima Puluh Kota, Pasar Sail dan sentra takjil di Jalan WR Supratman.

Tim melakukan ujicoba sebanyak 79 sampel makanan seperti mie, delima, cincau, cendol, kulit lumpia, tahu, lontong, bumbu pecal, rumput laut, kerupuk, bubur mutiara, bakso, jelly, minuman berwarna, empek-empek, ikan asin, dan lain-lain.

"Ada dua sampel makanan di uji cepat menggunakan rapid test yakni ditemukan mengadung Boraks pada kerupuk tempe dan Rhodamin B pada bahan cendol delima," tuturnya.

Tim menyampaikan kepada penjual agar tidak menjual pangan tersebut karena berisiko pada kesehatan. "Kami akan lanjutkan penelusuran ke sumber, karena pedagang mengaku mendapatkan bahan makanan tersebut dari Pasar Pusat Agus Salim," katanya.

Selain pengujian sampel makanan, tim gabungan ini juga melakukan edukasi secara langsung kepada para pedagang dan konsumen, melalui pemberian leaflet tentang arti pentingnya keamanan pangan kepada masyarakat dan pemasangan spanduk keamanan pangan. (src,rpc)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved