Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Sosial Budaya
"Dadio" Minuman Khas Kampar Populer Era 80-an hingga Kini Masih Ada Kerap Disajikan Saat Buka Puasa

Sosial Budaya - - Minggu, 26/03/2023 - 15:17:08 WIB

SULUHRIAU, Kampar- Bicara minuman menu bulan puasa cukup menyenangkan. Nah, Dadio   barangkali bisa jadi salah salah satu daftar menu menambah semangat berbuka puasa.

Di era 70-an minuman ini sangat populer, namun bukan berarti minuman ini hilang. Sampai sekarang masih ada. Hanya saja bagi generasi saat ini tidak lagi mengenal Dadio ini.

Dadio adalah sebutan untuk susu kerbauyang sudah dipermentasi. Susu ini bentuknya putih kenyal rasanya....hmmmm

Dadio atau dadih ini biasanya dibuat oleh para kubalo (peternak) kerbau atau para peladang masyarakat Kampar, Provinsi Riau. Susu kerbau tersebut dimasukkan dalam tabung buluoh (bambu) selanjutnya mengalami proses pembasian sendiri.

Bambu ini dipotong dengan ukuran sejengkal, lalu di atasnya ditutup dengan dauh pisang kering, aroma bambu yang khas dan daun pisang kering ini tentunya menambah aroma dan kelezatan dadio ini.


Biasanya dadio sudah dapat dikonsumsi sejak satu bulan dimasukkan ke bambu (buluoh), namun layaknya anggur yang baik semakin lama masa permentasinya maka semakin tinggi mutunya dan semakin lezat rasanya.

Bagi masyarakat Kampar susu kerbau ini sangat populer tempoe doeloe. "Dulu minuman Dadio ini masa-masa kita kecil selalu menjadi barang wajib dalam hantaran belanja dalam suatu pernikahan," kata H Nurman (68) warga Kampar yang kini tinggal Pekanbaru.

"Konon katanya Dadio ini memberikan manfaat besar bagi vitalitas sang pengantin. Dan penyajiannya bukan hanya untuk pegantin, tetapi juga untuk menu buka puasa, terutama ketika cuaca panas saat ini. Penyajiannya bisa ditambah dengan sirup sesusai kebutuhan.

Sekarang dadio masih banyak ditemukan di beberapa pasar tradisional, walaupun sudah agak sulit didapat. Harganya juga tidak mahal-mahal amat, sekitar Rp12.000-Rp15.000/tabung. Namun, diakui salah seorang warga, Dadio ini sudah agak sulit didapat. "Awal ramadhan kemarin saya coba lihat-lihat di pasar tradsional, memang belum tampak," ujar Rohim Warga Air Tiris.

Mau coba, silakan cari di pasar-pasar tradisional di wilayah, Rumbio, Kampa, Danau, Air Tiris hingga ke Bangkinang Kabupaten Kampar dan sekitarnya. Selamat mencoba!. (src)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved