">
  Rabu, 24 April 2024
Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau | Kantongi 7,50 Gram Sabu, Sat Narkoba Polres Kampar Tangkap Warga Aur Sati, Disebut Barang Dapat dari | Cabang Fahmil Qur’an Putri Kota Pekanbaru Sabet Juara Pertama di MTQ ke 42 Tingkat Provinsi Riau | Polsek Tapung Hilir Tangkap Pelaku Narkoba beserta Sejumlah Barang Bukti di Desa Kota Garo
 
Pendidikan
FSI UMRI Gelar Seminar Internasional "Maqosihshid Asysyaria'ah dalam Prespektif Lintas Ilmu"

Pendidikan - - Senin, 13/03/2023 - 22:25:50 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Fakultas Studi Islam (FSI) Umri pada Senin (13/3/2023) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema "Maqashid An Interdisciplinary Perspective".  

Hadir dalam seminar tersebut Dr. Rosli bin Mochtar, tokoh maqashid Malaysia dan Dr. M. Suahrullah, SE, MM, akademisi dari Umri.

Maqoshid Syariah adalah kajian mengenai hakikat dan tujuan dari keberadaan syariat dalam Islam. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Islam bukan hanya ajaran spiritual semata.  

Tetapi juga memiliki sisi tujuan yang bermafaat bagi manusia. Secara teoritis syariat Islam memiliki manfaat, menjaga agama, mejaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta dan keturunan.

Dalam konteks integrasi ilmu  pengetahuan maqashid syariat merupakan fondasi kokoh untuk membangun kesatuan ilmu.  Integrasi ilmiah inilah yang diharapkan menjadi pembuka kerahmatan ilmu bagi semesta alam.

Dr. Rosli bin Mochtar menjelaskan bahwa kajian maqashid bukan mendiskusikan mengenai apa dan bagiamana kita menjalankan syariat, tetapi menjawab persoalang memgapa kita mrnjalankan syariat.dengan demikian kita akan faham apa yang menjadi tujuan ditetapkannnya syariat.

Dr. Santoso Dekan FSI Umri dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pengembangan program studi di FSI ke depan harus membawa perspektif maqashid. Tanpa menghadirkan sisi maqashid kajian keilmuan akan kering dari nilaj dan pesrpektif.  

Kedepan Dr. Santoso mengharapkan  mahasiswa dan dosen agar mulai membuka perspektif maqashid, sehingga kajian rumpun ilmu akan lebih dinamis.

Dr. M. Syahrullah, dari Umri memperkuat diskusi dalam seminar tersebut dengan menjelaskan latar belakang perbedaan warisan bagi laki-laki dan perempuan. Latar belakang perbedaan tersebut dari aspek maqashid adalah karena adanya tanggung jawab dalam keluarga.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Wirdati Irma, Wakil rektor 1 Umri dalam sambutannya menyampaikan bahwa integrasi ilmu adalah visi terbesar dari Umri dan Rektor, Dr. H. Saidul Amin. Oleh karena itu seminar internasional ini adalah langkah yang paling strategis untuk mencapai visi Umri. (kim)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved