">
  Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Pendidikan
FSI UMRI Gelar Seminar Internasional "Maqosihshid Asysyaria'ah dalam Prespektif Lintas Ilmu"

Pendidikan - - Senin, 13/03/2023 - 22:25:50 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Fakultas Studi Islam (FSI) Umri pada Senin (13/3/2023) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema "Maqashid An Interdisciplinary Perspective".  

Hadir dalam seminar tersebut Dr. Rosli bin Mochtar, tokoh maqashid Malaysia dan Dr. M. Suahrullah, SE, MM, akademisi dari Umri.

Maqoshid Syariah adalah kajian mengenai hakikat dan tujuan dari keberadaan syariat dalam Islam. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Islam bukan hanya ajaran spiritual semata.  

Tetapi juga memiliki sisi tujuan yang bermafaat bagi manusia. Secara teoritis syariat Islam memiliki manfaat, menjaga agama, mejaga jiwa, menjaga akal, menjaga harta dan keturunan.

Dalam konteks integrasi ilmu  pengetahuan maqashid syariat merupakan fondasi kokoh untuk membangun kesatuan ilmu.  Integrasi ilmiah inilah yang diharapkan menjadi pembuka kerahmatan ilmu bagi semesta alam.

Dr. Rosli bin Mochtar menjelaskan bahwa kajian maqashid bukan mendiskusikan mengenai apa dan bagiamana kita menjalankan syariat, tetapi menjawab persoalang memgapa kita mrnjalankan syariat.dengan demikian kita akan faham apa yang menjadi tujuan ditetapkannnya syariat.

Dr. Santoso Dekan FSI Umri dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pengembangan program studi di FSI ke depan harus membawa perspektif maqashid. Tanpa menghadirkan sisi maqashid kajian keilmuan akan kering dari nilaj dan pesrpektif.  

Kedepan Dr. Santoso mengharapkan  mahasiswa dan dosen agar mulai membuka perspektif maqashid, sehingga kajian rumpun ilmu akan lebih dinamis.

Dr. M. Syahrullah, dari Umri memperkuat diskusi dalam seminar tersebut dengan menjelaskan latar belakang perbedaan warisan bagi laki-laki dan perempuan. Latar belakang perbedaan tersebut dari aspek maqashid adalah karena adanya tanggung jawab dalam keluarga.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Wirdati Irma, Wakil rektor 1 Umri dalam sambutannya menyampaikan bahwa integrasi ilmu adalah visi terbesar dari Umri dan Rektor, Dr. H. Saidul Amin. Oleh karena itu seminar internasional ini adalah langkah yang paling strategis untuk mencapai visi Umri. (kim)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved